Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

HARGA GAS: Meski harga turun, PGN tidak rugi jika volume bertambah

Recommended Posts

JAKARTA: Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan bahwa kenaikan harga gas industri dari US$ 6,7 per MMBTU menjadi US$ 10,13 per MMBTU (kenaikan US$ 3,6 per MMBTU) yang dilakukan oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terlalu tinggi jika dilihat secara keekonomian.

 

Anggota Komite BPH Migas, Qoyum Tjandranegara mengatakan bahwa seharusnya PGN tidak perlu menaikan hingga 55 %. Kalau kenaikan harga di hulu, menurutnya sudah tepat.

 

“Sudah pantes, yang tadinya US$ 1,85 per MMBTU menjadi US$ 5,6 per MMBTU (kenaikan US$ 3,8 per MMBTU). Begitu di hulu naik, maka wajar jika PGN menaikkan,” katanya kepada media yang difasilitasi oleh PGN di Grand Melia Hotel, Rabu (27/6).

 

Kenaikan harga di hulu wajar karena jika dibandingkan dengan harga gas industri yang diekspor, harga gas di hulu masih rendah.

 

Harga gas hulu yang lama sekitar US$ 1,85 per MMBTU sampai US$ 2 per MMBTU. Kalau dibandingkan dengan harga ekspor, harga tersebut jauh sekali dan akan menyebabkan gas tidak akan berkembang.  

 

“Kalau diekspor bisa dijual sampai US$ 12 per MMBTU, ini menguntungkan, tapi kalau di Indonesia cuma bisa dijual sekitar US$ 1,85 per MMBTU,” ucapnya.

 

Menurutnya, untuk industri kenaikan harga gas industri oleh PGN ini cukup mengagetkan. Memang PGN merupakan perusahaan terbuka yang tidak boleh rugi.

 

Namun kalau dilihat dari sisi keekonomian, PGN tidak perlu menaikan hingga US$ 3,6 per MMBTU.

 

“Kalau secara keekonomian tidak perlu naik sampai US$ 3,6 per MMBTU, asalkan ditambah volume. Selama ini kan PGN menerima pasokan dari hulu selalu dibawah kontrak, maka salah satu caranya volume gas di hulu harus ditingkatkan sesuai kontrak,” jelasnya.

 

Lebih lanjut Qoyum mengatakan bahwa jika volume dinaikkan dan harga gas industri PGN diturunkan lagi marginnya (dibawah 55 %), maka PGN tidak akan rugi.

 

“PGN bisa turun asal tambah volume, sebagai perusahaan terbuka, pendapatan tidak boleh berkurang. Seenggaknya PGN tidak boleh rugi, pengusaha juga jangan terlalu dibebani, bertahap lah,” lanjutnya. (11/Bsi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...