Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

HARGA TBS Sawit di Aceh anjlok, meski permintaan naik

Recommended Posts

MEDAN: Harga tandan buah segar atau TBS pada tingkat petani di Aceh anjlok Rp1.250 per kilogram menjadi Rp600 per kilogram sejak 2 pekan terakhir.

 

Penurunan harga ini dinilai tidak normal karena terjadi bersamaan dengan peningkatan permintaan menjelang Hari Raya Idulfitri karena hampir semua pabrik meningkatkan persediaan tandan buah segar untuk kebutuhan pada hari besar kegamaan.

 

Untuk itu, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) berencana menggelar pertemuan untuk membahas penyebab dan solusi penurunan harga TBS ditingkat petani ini, khususnya di Kabupaten Singkil. Pertemuan itu melibatkan anggota DPRD setempat.

 

Sekjen Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Asmar Arsjad mengatakan pada hari ini (Rabu, 27 Juni), sejumlah anggota DPRD Kabupaten Singkil Aceh bertemu dengan pengurus Apkasindo di Medan untuk mencari solusi ambruknya harga TBS di Singkil.

 

“Kami sedang rapat di Medan, mengenai penurunan drastis harga TBS [tandan buah segar] di Kabupaten Singkil, Aceh. Harga TBS di Aceh tidak normal karena harga CPO [crude palm oil] masih relatif tinggi,” ujar Asmar menjawab Bisnis, Rabu (27/6).

 

Menurutnya, rombongan DPRD Aceh Singkil datang ke Medan untuk bertemu pengurus Apkasindo setelah menerima masukan dari petani sawit di Singkil yang menyebutkan harga TBS ditingkat petani tinggal Rp600 per kilogram.

   

Asmar menilai penurunan harga TBS di Singkil bukan berasal dari fenomena perdagangan internasional, tetapi diduga direkayasa oleh pedagang perantara yang ingin meraup untuk berlebihan dengan memanfaatkan keterbatasan informasi yang diperoleh petani.

 

“Kalau tidak salah di Singkil belum ada PKS [pabrik kelapa sawit] skala besar yang mampu menampung TBS petanu. Bisa saja, harga TBS jatuh karena permainan pedagang perantara memanfaatkan musim panen raya sebagai alasan menjatuhkan harga,” jelasnya.

 

Dia membandingkan di Riau harga TBS ditingkat pabrik mencapai Rp1.500 per kilogram. Sedangkan di Labuhanbatu, Sumut mendekat Rp1.350 per kilogram. Harga di pabrik, paparnya, biasanya tidak terlau jauh di atas harga di tingkat petani.

 

“Biasanya, kalau harga TBS ditingkat pabrik sekitar Rp1.350-Rp1.500 per kilogram, maka harga ditingkat petani dipotong ongkos angkut dan kualitas TBS yang dipanen para petani. Perkiraan harga TBS ditingkat petani akan bergerak antara Rp1.050-Rp1.350 per kilogram,” tambahnya.

 

“Logikanya harga CPO di dalam negeri tidak jauh turun dan harga TBS juga masih di atas Rp1.000 per kilogram,” tuturnya, sambil membantah penurunan harga pada saat ini bisa terjadi akibat tingginya pasokan TBS di sejumlah pabrik di Malaysia.

 

 

Selain itu, jelasnya, pada kondisi normal menjelang Hari Raya Lebaran, pabrikan akan meningkatkan permintaan CPO untuk persediaan, sehingga idealnya harga produk sawit akan meningkat. (faa)

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...