Skandal Pencatatan Kredit Palsu, OJK dan Polri Temukan Bukti Baru

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mendesak 68 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk meningkatkan produksinya lantaran selama ini produksinya masih di bawah 5.000 barel minyak per hari.

 

Deputi Perencanaan BPM Migas Haposan Napitupulu menjelaskan, jumlah cadangan di wilayah kerja (WK) yang berproduksi di bawah 5.000 barel minyak per hari mencapai 28 persen dari total jumlah cadangan minyak di seluruh WK produksi. Namun, jumlah produksi minyak kontraktor kecil tersebut hanya sembilan persen dari total produksi minyak nasional.

 

“Jadi peluang dan potensi untuk meningkatkan produksi masih sangat terbuka,” katanya seperti dilansir dari situs resmi Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (17/8/2011).

 

Langkah ini, lanjutnya menunjukkan upaya BP Migas dalam hal peningkatan produksi diterapkan pada seluruh WK produksi, baik skala besar maupun skala kecil.

 

Selain mendorong agar kegiatan eksplorasi dilakukan secara besar-besaran, BP Migas juga meminta kontraktor menerapkan teknologi–teknologi baru untuk optimasi produksi. Untuk mewujudkan peningkatan produksi tersebut, kata dia, tidak semudah membalikkan telapak tangan.

 

Indonesia telah dua kali mengalami puncak produksi minyak. Puncak produksi pertama terjadi pada 1977 ketika produksi minyak mencapai 1,65 juta barel per hari. Volume sebesar itu dihasilkan dari kegiatan produksi yang dilakukan secara primary recovery. Puncak produksi kedua terjadi pada tahun 1995 saat produksi minyak kembali mencapai kisaran 1,6 juta bph.

(wdi)

 

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber