Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

STOK BBM: Cadangan minyak 233 hari, Pertamina nilai itu masih rendah

Recommended Posts

JAKARTA- PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa stok rata-rata nasional Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina aman untuk 23 hari. Namun, jika dibandingkan dengan negara lain cadangan migas nasional Indonesia terbilang rendah.

 

Hanung Budya Yuktyanta, Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina mengatakan bahwa cadangan minyak nasional terbilang rendah. Saat ini, untuk Premium, daily output-nya sebesar 75.800 KL dengan stok nasioanl 17-20 hari dengan volume 1,5 juta KL. Kemudian konsumsi kereosene 4500 KL stok 45-50 hari dengan total volume 0,23 juta KL.

 

Sedangkan untuk konsumsi solar harian sebesar 82.000 KL stok nasional aman untuk 20-25 hari dengan volume 1,6 juta-2 juta KL. "Stok rata-rata nasional aman untuk 23 hari. Ini menunjukkan betapa rendahnya cadangan migas nasional," kata Hanung Budya, Senin (25/6).

 

Hanung menggambarkan, jika dibandingkan dengan beberapa negara lain memang cadangan minyak Indonesia terbilang rendah. Misalnya saja Myanmar yang memiliki stok cadangan rata-rata nasional untk 91 hari, Singapura 90 hari, Thailand 36 hari, Jepang memiliki stok 164 hari (dipegang pemerintah) dan 94 hari (dipegang swasta), dan Korea memiliki stok 174 hari (dipegang pemerintah) dan 84 hari (dipegang swasta).

 

"Kalau Indonesia, seluruh holding stok ditanggung pemerintah. Padahal kalau dari sisi bisnis, harusnya memiliki stok 10 hari dan sisanya kewajiban negara. Kalau ini kan kita diminta untuk memelihara stock nasional tanpa kompensasi apapun," terangnya.

 

Kemudian, mengenai BBM subsidi, Hanung mengatakan bahwa volume BBM subsidi pada 2007-2011 tumbuh 11 %. Kemudian kuota 2012 ditetapkan sebesar 39,84 juta KL, dan diprediksikan realisasi BBM subsidi pada 2012 akan melebihi kuota dan diperkirakan akan mencapai 44,03 juta KL.

 

Menurut Hanung, melihat profil penyaluran sampai dengan 31 Mei 2012 dan penetapan kebijakan penghematan konsumsi BBM subsidi mulai Juni 2012. Volume kuota APBN-P 2012 untuk premium diperkirakan akan habis pada 19 November 2012, sedangkan untuk minyak solar akan habis pada 9 Desember 2012.

 

Berdasarkan data PT Pertamina, realisasi penjualan sampai dengan Mei 2012 adalah sekitar 17,919 juta KL, padahal kuota dalam APBNP sampai dengan Mei 2012 ditetapkan 16,546 juta KL. Adapun penjualan premium 11,221 juta KL dari kuota 10,124 juta KL, Kerosene 506 ribu KL dari kuota 706 ribu KL, dan penjualan solar 6,191 juta KL dari kuota 5,716 juta KL. "Artinya untuk premium sudah over kuota 10,8 %, mitan masih under, solar over 8,3 %," lanjutnya kemudian.

 

Hanung menjelaskan bahwa over kuota ini disebabkan oleh beberapa hal, yakni pertumbuhan realisasi konsumsi 5 tahun terakhir untuk produk premium sebesar 9,1% dan minyak solar 7,5 % per tahun.

 

Selain itu, penjualan mobil Januari-April 2012 mencapai angka sekitar 338 ribu unit (sumber:Gaikindo). Yang paling berpengaruh, kuota APBNP 2012 disusun dengan memperhitungkan adanya pengaturan BBM bersubsidi terhitung April 2012. (faa)

 

 

 

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...