PLN Targetkan 10 Juta Ton Biomassa Jadi Bahan Bakar PLTU di 2030

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Reuters)

 

 

 

ROMA - Pemimpin dari empat negara dengan ekonomi terbesar di zona euro berjanji menggelontorkan dana hingga 130 miliar euro (USD163 miliar) atau setara dengan Rp1.532 triliun untuk mengatasi dampak krisis utang di kawasan itu.Kesepakatan tersebut dicapai pada sebuah pertemuan khusus di Roma, Italia, Jumat (22/6) atau sepekan sebelum konferensi tingkat tinggi (KTT) Uni Eropa di Brussels, Belgia. Adapun keempat pemimpin negara yang mengikuti pertemuan di Roma adalah Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri (PM) Prancis Francois Hollande, PM Italia Mario Monti, dan PM Spanyol Mariano Rajoy.

 

Hasil pertemuan yang digagas empat negara itu diharapkan bisa meringankan beban akibat masalah keuangan di zona euro serta menjadi awal bagi pertumbuhan di blok ekonomi mata uang tunggal tersebut. PM Prancis Hollande mengatakan, pada diskusi tersebut para pemimpin negara juga menyepakati tercapainya pertumbuhan ekonomi satu persen di seluruh Eropa. Adapun Kanselir Jerman Merkel menilai langkah terbaru yang akan dilakukan Eropa sebagai sinyal penting. “Ini baik untuk mendukung pertumbuhan,” ujar Hollande seperti dikutip AFP.

 

PM Italia Monti menambahkan, empat pemimpin dari negara dengan ekonomi terbesar di zona euro itu juga telah satu suara dalam upaya meningkatkan kepercayaan dalam bidang ekonomi. Menurut Monti, selain pendanaan dalam jumlah besar, tujuan utama pertemuan itu adalah untuk memastikan bahwa zona euro akan terus tumbuh, didukung investasi dan penciptaan lapangan kerja.

 

“Kami di sini untuk menerangkan bahwa proyek besar ini harus berjalan. Ini tidak bisa lagi diubah,” katanya. Pekan lalu, Hollande mengajukan proposal perlunya “pakta pertumbuhan” dengan pendanaan sebesar 120 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk mengatasi krisis utang serta meneruskan program yang sebelumnya sudah dicanangkan. Di antaranya penambahan modal perbankan Eropa senilai USD10 miliar dan meluluskan obligasi bersama untuk mendanai proyek infrastruktur.

 

Satu lagi adalah memanfaatkan dana tak terpakai di Komisi Eropa. Di antara negara yang kemungkinan memanfaatkan dana tersebut adalah Spanyol. Negeri Matador itu baru saja menyatakan bahwa mereka membutuhkan dana bantuan sekitar USD62 miliar (USD78 miliar) untuk memperbaiki sektor perbankannya yang sedang sakit. “Kami akan mengajukan permintaan bantuan itu pada Senin (besok),” ujar Menteri Keuangan Spanyol Luis de Guindos seusai mengikuti pertemuan menteri keuangan zona euro di Luksemburg.

 

Pada pertemuan di Roma, Merkel menyatakan, pergerakan program di sektor keuangan akan lebih baik jika dibarengi dengan integrasi politik dalam mengatasi krisis utang kawasan tersebut. Krisis utang Eropa yang sudah berlangsung selama dua tahun terakhir memang sempat menimbulkan friksi di antara para pemimpin Benua Biru itu. Tarik ulur kebijakan anggaran dan fiskal kerap terjadi karena tiap negara tidak ingin kehilangan kedaulatannya.

 

“Di sini akan muncul banyak spekulasi yang menyerang negara-negara. Ini terjadi apabila negara yang bersangkutan lemah,” kata PM Italia Monti dalam wawancara dengan Guardian dan La Stampa kemarin. (yanto kusdiantono) (Koran SI/Koran SI/ade)

 

 

 

Sumber