Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KA JABODETABEK: KAI akan benahi 63 stasiun

Recommended Posts

JAKARTA—PT Kereta Api Indonesia siap melakukan pembenahan di 63 stasiun kereta api di wilayah Jabodetabek. 

 

Pembenahan dilakukan untuk meningkatkan pelayanan bagi konsumen. Secara mendetil, pembenahan dilakukan terkait sterilisasi stasiun, masalah kebersihan dan penyediaan fasilitas.

 

Direktur Komersil PT KAI Sulistyo Wimbo Hardjito mengungkapkan bahwa akan dilakukan sterilisasi wilayah stasiun. Menurutnya, masih banyaknya jalan tikus membuat keamanan dan kenyamanan penumpang menjadi terganggu. 

 

"Kami akan meng-upgrade seluruh stasiun yang ada di Jabodetabek. Lelang untuk pembenahan ini akan dilakukan September mendatang. Somoga awal tahun depan proses sudah bisa dimulai," paparnya di Jakarta hari ini, Kamis (21/6/2012).

 

Ia menjanjikan bahwa fasilitas berupa toilet, pencahayaan, dan juga kipas angin akan dipastikan berfungsi untuk memberikan pelayanan maksimal bagi pengguna stasiun. 

 

Beberapa stasiun yang masih kumuh, tuturnya, seperti di daerah Bogor, akan segera ditata. Selain itu, keberadaan stasiun sebagai close area akan coba dimaksimalkan melalui pemblokiran di berbagai sisi untuk menutup akses masyarakat luar.

 

Ia mengakui masih sulit untuk menertibkan pedagang asongan yang berjualan diareal stasiun. Walaupun begitu, ia mencoba bersikap tegas dengan melarang siapapun yang tidak memiliki karcis untuk masuk stasiun. Pedagang asongan, tambahnya, bisa menggunakan bagian luar stasiun.

 

"Ujung tombak petugas di lapangan harus diperbaiki bentuk pelayanannya. Mereka dituntut untuk profesional dan ramah dalam bekerja," kata Sulistyo.

 

Ia mengatakan bahwa kesulitan masih terjadi saat mencoba memberikan kemudahan bagi pengguna jasa kereta api untuk mendapatkan akses menuju stasiun. Menurutnya, sampai saat ini moda transportasi berjalan masing-masing sehingga sulit terintegrasi.

 

"Mau membangung selasar penghubung antara stasiun Gambir dengan halte busway saja misalnya, tidak ada yang mengurus. Saat ini ibaratnya, tidak ada dirigennya," ungkapnya.

 

Pemerhati Infrastruktur Indonesia Suyono Dikun menyampaikan bahwa PT KAI jangan terlalu sibuk mengurusi segala persoalan di tingkat operasional. Ia menyebutkan, sisi hulu harus tetap menjadi perhatian.

 

"Harus juga dipikirkan bagaimana politik perkeretaapian, politik anggarannya, juga peluang ekspansi. Selain itu, harus ada sistem berupa matrik yang bisa mengukur kinerja secara rutin atau pun periodik," jelasnya.

 

Vice President Hospitality PT KAI Agus Nugroho mengakui bahwa akses keluar masuk menuju stasiun memang menjadi hal yang harus diperhatikan. Lebih lanjut, ujarnya, integrasi antarmoda transportasi harus dibangun. 

 

Peningkatan pelayanan, jabarnya, bisa diukur dari ketersediaan, kepastian, keselamatan, keamanan, kemudahan, dan kenyamanan. Seluruh aspek, tambahnya, terus coba dibenahi oleh PT KAI. 

 

Seluruh pelayanan harus diberikan dengan berorientasi kepada pelanggan. Selain itu, paparnya, kenyamanan pengguna terus coba dioptimalkan melalui layanan costumer service dengan nomer 121. 

 

Indah Hadiyati selaku Senior Manager Pelayanan PT KAI menyebutkan bahwa saat ini sudah disediakan 109 operator yang bisa menyediakan layanan pembelian tiket melalui telepon.

 

"Mereka ada 24 jam. Kalau hari biasa ada sekitar 15.000 orang setiap hari. Setiap weekend bisa melayani sampai 30.000 penelepon. Selain itu, kalau peak season bisa sampai 50.000 orang," tuturnya. (sut)

 

ARTIKEL MENARIK LAINNYA >>>

 

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...