Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

MASALAH LINGKUNGAN: Foei kritik pengaruh korporasi terhadap kebijakan lembaga

Recommended Posts

JAKARTA: Friends of the Earth International (Foei) mengkritik kuatnya pengaruh sektor korporasi terhadap  kebijakan dan lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) guna mencari keuntungan di bidang lingkungan. Masalah itu akan disampaikan resmi ke Sekretaris Jendral PBB Bank Ki-moon pada 22 Juni 2012 dalam KTT Rio+20 di Brazil.

 

Ketua Foei Nnimmo Bassey mengatakan dirinya akan bertemu dengan Ban Ki-moon dalam pertemuan alternatif Peoples' Summit di Brazil, di mana Feoi menjadi salah satu bagian dari pertemuan itu.  Dalam laporan berjudul 'Reclaim the UN from Corporate Capture', Feoi menyatakan bagaimana meningkatnya pengaruh sektor perusahaan dan grup lobi terhadap PBB.

 

"Misalnya ada perusahaan minyak Shell, Dow Chemical, Monsanto, the Coca Cola company, dan perusahaan raksasa asal China Petro China," ujar Bassey dalam situs resmi Feoi yang dikutip pada Kamis (21/06/2012). "Laporan itu menggambarkan bagaimana hal tersebut merusak kemampuan PBB untuk mengatasi pelbagai masalah."

 

Dia mengungkapkan posisi pemerintah juga telah dibajak oleh kepentingan sempit korporasi terkait dengan industri yang polutif serta pencarian keuntungan sektor bisnis dari bidang lingkungan. Tak hanya lingkungan, sambung Bassey, namun juga soal sosial, makanan serta problem ekonomi yang dihadapi dunia saat ini.

 

Feoi dan sembilan organisasi lainnya juga telah mengumpulkan lebih dari 400 kelompok masyarakat sipil yang menandatangani pernyataan terkait dengan meningkatnya pengaruh sektor bisnis terhadap PBB. Menurut Bassey, sejumlah contoh juga di antaranya adalah bagaimana keuangan sejumlah lembaga PBB sangat tergantung dengan sektor bisnis, serta diberikannya peran pemberian nasihat secara istimewa.

 

Feoi mencatat sejumlah  studi kasus terkait dengan pembajakan korporasi itu adalah inisiatif The Sustainable Energy for All (SE4ALL) diputuskan oleh satu grup yang didominasi perwakilan korporasi multinasional.

 

Selain itu, dukungan kebijakan agrikultural dan makanan tampaknya berkompromi dengan sejumlah perusahaan yang terkait dengan the UN International Fund for Agricultural Development; the Convention on Biological Diversity dikendalikan oleh aktor-aktor korporasi yang tertarik soal pembiayaan; meningkatnya kepentingan perusahaan untuk mencari cara agar air menjadi komoditas dagang; serta PBB sendiri yang bekerja sangat dekat dengan bisnis besar terkait dengan ekonomi hijau.

 

"PBB dan pertemuan Rio+20 harus mendengarkan permintaan dari Peoples' Summit di Rio dan mengambil langkah untuk menghukum perusahaan-perusahaan yang menimbulkan efek negatif," kata Lucia Ortiz, Koordinator Program Internasional Keadilan Ekonomi dari Feoi.(api)

 

ARTIKEL MENARIK LAINNYA >>>

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...