Pupuk Indonesia Borong 32 Penghargaan di TKMPN 2025 Lewat Inovasi

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Pemerintah mengurangi porsi belanja negara untuk menyubsidi rakyat sebesar Rp28,3 triliun menjadi Rp208,9 triliun pada tahun depan, dari Rp237,2 triliun pada APBNP 2011.

 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menuturkan selain pengentasan kemiskinan, tugas penting negara lainnya adalah mengurangi beban hidup masyarakat, utamanya masyarakat berpendapatan rendah.

 

Untuk itu, pemerintah tetap akan memberikan subsidi kepada masyarakat yang membutuhkan dengan mengalokasikan sejumlah anggaran pada RAPBN 2012, meski nominalnya berkurang.

 

“Dalam RAPBN 2012, anggaran subsidi direncanakan mencapai Rp208,9 triliun. Jumlah ini turun Rp28,3 triliun dari beban anggaran subsidi dalam APBN-P 2011 sebesar Rp237,2 triliun,” ujar dia dalam pidato kenegaraan, sore ini.

 

Menurutnya, anggaran sebesar itu akan dialokasikan untuk subsidi BBM sebesar Rp123,6 triliun, subsidi listrik Rp45 triliun, dan subsidi non-energi Rp40,3 triliun. Subsidi non-energi ini terdiri dari subsidi pangan, subsidi pupuk, subsidi benih, subsidi dalam rangka kewajiban pelayanan publik, subsidi bunga kredit program dan subsidi pajak.

 

“Pemerintah menyadari bahwa subsidi yang sebetulnya merupakan hak masyarakat ekonomi lemah ke bawah, penyalurannya masih banyak yang kurang tepat sasaran, sehingga juga dinikmati oleh masyarakat yang mampu secara ekonomi,” katanya.

 

Oleh karena itu, lanjut Presiden, kebijakan penataan ulang sistem penyaluran subsidi yang telah dilakukan pada 2011 tetap dilanjutkan pada tahun depan.

 

Volume BBM bersubsidi masih akan dikendalikan a.l. melalui optimalisasi program konversi minyak tanah ke LPG tabung 3 kg, peningkatan pemanfaatan energi alternatif seperti bahan bakar nabati (BBN) dan bahan bakar gas (BBG), serta pembatasan volume konsumsi secara bertahap.(er)

 

 

 

 

Powered By WizardRSS.com | Full Text RSS Feed | Amazon Plugin | Settlement Statement | WordPress Tutorials

 

Sumber