Rumah Nordic Strategis D'Rayyan Residence Mainroad Jl.Cihanjuang

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menginformasikan Hilal akan terjadi saat matahari terbenam pada Rabu, 20 Juni 2012.

 

 

Informasi Hilal saat matahari terbenam itu merupakan penentu awal Syaban 1433 Hijriah.

 

 

“Penentuan awal Hijriah ini sangat penting bagi umat Islam, misalnya dalam penentuan awal tahun baru Hijriah, awal dan akhir puasa Ramadhan, hari raya Idul Fitri dan Idul Adha,” tulis BMKG dalam situsnya, Rabu, 20 Juni 2012.

 

Badan ini sebagai institusi pemerintah yang salah satu tupoksinya adalah pelayanan data tanda waktu tentu sangat berkepentingan dalam penentuan awal Hijriah.

 

 

Penentu awal Syaban 1433 H sebagai berikut:

1.     Waktu konjungsi (ijtima) dan terbenam matahari.

2.     Data hilal dan matahari untuk beberapa kota di Indonesia.

3.     Peta ketinggian Hilal.

 

Secara rinci, penentuan awal Syaban pada waktu konjungsi geosentrik atau konjungsi adalah peristiwa ketika bujur ekliptika bulan sama dengan bujur ekliptika matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi.

 

Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam 20 Juni 2012 di wilayah Indonesia.

 

Jadi, secara astronomis waktu pelaksanaan rukyat Hilal di wilayah Indonesia, bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuan awal Hijriah adalah setelah matahari terbenam, 20 Juni 2012.

 

Sementara itu, bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal Hijriah, perlu diperhitungkan kriteria hisab saat matahari terbenam 20 Juni 2012 itu.

 

Dengan ketinggian Hilal 0o saat matahari terbenam pada 19 Juni 2012 melewati Samudera Hindia, Afrika, Samudera Atlantik dan Amerika bagian Utara.

 

Untuk ketinggian Hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 20 Juni 2012 berkisar antara 6,71 derajat sampai dengan 8,01 derajat. (faa)

 

 

 

 

Sumber