Outbound Sebagai Solusi Penguatan Kerja Tim ( HUB: 0822-1122-1909 )

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Roundtable on Suistanable Palm Oil (RSPO), penyedia sertifikasi minyak sawit lestari, menargetkan peningkatkan pangsa pasar global hingga 25% atau 15 juta metrik ton certified suistanable palm oil (CSPO) pada 2015.

 

Sekjen RSPO Darrel Webber mengungkapkan produksi minyak sawit diperkirakan mencapai 60 juta metrik ton pada 2015. Dia menilai penetrasi pangsa pasar RSPO akan didukung oleh komitmen sejumlah negara seperti Cina dan India yang segera menerapkan proses transformasi industri minyak sawit menuju prinsip berkelanjutan.

 

Hingga kini, RSPO telah memproduksi 6 juta metrik ton CSPO atau setara dengan 12% CPO dunia. Sepanjang 4 tahun sejak pemberlakuan sertifikasi, RSPO telah menggalang kemitraan dengan 900 perusahaan yang beroperasi di 50 negara di dunia.

 

“2 bulan lalu kami telah berhubungan dengan pemerintah Cina, India, dan beberapa negara Afrika yang mulai menunjukkan komitmen menerapkan CSPO. Konsumsi palm oil di negara-negara tersebut terus meningkat setiap tahun,” ungkapnya pada jumpa pers di Jakarta hari ini.

 

Menurut Darrel, RSPO akan terus mentrasformasi pasar guna mengubah pola pikir perusahaan mewujudkan minyak sawit berkelanjutan. Sejumlah terobosan telah sukses dilakukan di Amerika Serikat dan Uni Eropa sebagai penggerak utama konsumsi minyak sawit bersertifikat.

 

“Sudah banyak industri besar telah berjanji akan memberlakukan kandungan minyak sawit bersertifikasi selambat-lambatnya pada 2015 mendatang. Kami menjamin profit yang diperoleh perusahaan akan lebih besar dari biaya sertifikasi yang dikeluarkan,” jelasnya.

 

Darrel mencatat sejumlah profit yang diperoleh perusahaan yakni pemangkabiaya ongkos konflik tenurial sebesar US$ 15 juta per tahun. Perusahaan juga dapat mereduksi biaya penggunaan pestisida senilai US$ 2—3 miliar setiap tahun.

 

RSPO menjamin peluang pasar penjualan minyak sawit terutama di negara Uni eropa akan terus meningkat dengan tingkat pertumbuhan sebesar 25% setiap tahun. Perusahaan juga akan memeroleh harga premium dengan margin harga yang lebih tinggi senilai US$ 50 per metrik ton.

 

“Selain itu, pemegang sertifikat RSPO juga bisa memeroleh preferensi dari bank dalam mengakses pinjaman dana. Hal ini akan menunjang kinerja perusahaan dalam jangka panjang,“ jelasnya.(api)

 

ARTIKEL MENARIK LAINNYA >>>

 

 

•  
  
• mINYAK ZAITUN kurangi risiko sakit jantung
  
• REKOMENDASI SAHAM: Ini 7 saham layak dicermati
  
• MARKET CLOSING: Jakarta Composite Stocks Strengthened 1.10%
  
• Trikomsel Sets IDR1.07 Trillion To Buy Global Teleshop 
  
• EURO 2012: Hasil Dan Prediksi Pertandingan Babak Penyisihan
  
• HARGA EMAS—Buyback & Harga Jual Antam Stagnan
  

 

 

 

 

 

Sumber