Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

KONVERSI BBM: Harus didukung berbagai aspek pendukung

Recommended Posts

JAKARTA- Keberhasilan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) yang didengungkan pemerintah harus didukung dari berbagai aspek, mulai dari pasokan gas, Sarana Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), serta converter kit-nya.

 

Tahun depan, pemerintah akan kembali menyediakan sejumlah converter kit, meskipun masih berupa impor.

 

Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengatakan bahwa tahun tahun ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah menyediakan sekitar 15.000 converter kit, yakni 14.000 untuk angkutan umum dan 1000 untuk percontohan, seperti instansi pemerintah.

 

"Kan sudah dimulai pakai anggaran Kementerian ESDM tahun ini, tahun depan dilanjutkan pakai anggaran Kementerian Perindustrian," kata MS Hidayat sebelum menghadiri rapat tertutup bersama Menteri ESDM, Wamen ESDM, Dirjen MIgas, Direktur PGN, Kepala BP Migas mengenai Harga Gas Industri di kantor Kementerian ESDM, Selasa (19/6).

 

Menurut MS Hidayat, Anggaran yang akan dianggarkan untuk menyediakan converter kit dari anggaran Kementerian Perindustrian sekitar Rp 500 miliar-Rp 600 miliar. "Ini sambil mempersiapkan industrinya di Indonesia, termasuk BUMN dan investor asing," tambahnya kemudian.

 

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong sektor swasta untuk bekerja sama dalam melakukan penghematan energi nasional.

 

Adapun bentuk kerjasama yang dilakukan adalah dengan turut serta menyediakan konverter kit untuk mensukseskan kebijakan konversi BBM ke bahan bakar gas (BBG).

 

Sementara itu, Asosiasi Perusahaan CNG Indonesia (APCNGI) menunggu kepastian dari pemerintah mengenai kejelasan keterlibatan swasta dalam proyek konversi BBM ke BBG.

 

Danny Praditya, Ketua APCNGI mengatakan bahwa semua anggota asosiasi telah sepakat meminta pemerintah untuk melibatkan pihak swasta yang telah terlebih dahulu merintis dunia CNG tanpa adanya insentif dari pemerintah baik dalam percepatan penyediaan infrastruktur BBG maupun dalam menyusun kebijakan terkait, seperti alokasi dan harga beli maupun jual gas di hulu dan hilir.

 

"Saat ini kita masih menunggu, mau dikasih kesempatan yang mana, pada dasarnya kami siap melakukan investasi, namun kami menunggu aturan main dan model bisnis yang diterapkan pemerintah dengan ditunjukknya Pertamina sebagai kordinator percepatan infrastruktur 2012," kata Danny beberapa waktu lalu.(api)

 

ARTIKEL MENARIK LAINNYA >>>

 

 

 

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...