Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

EKONOMI DAERAH: Inflasi pada Juni di Kota Malang diprediksi capai 0,18%-0,26%

Recommended Posts

MALANG—Inflasi pada Juni di Kota Malang diprediksi mencapai 0,18%-0,26% yang diperkirakan terutama berasal dari peningkatan komoditas bahan makanan, yakni beras, daging ayam ras, telur ayam ras, dan gula pasir.

 

Deputi Pemimpin Bank Indonesia (BI) Malang Emanuel Lamen Ola, mengatakan untuk inflasi tahunan diperkirakan mencapai 4,69%-4.82% yang masih dalam range perkiraan awal tahun.

 

“Selain tekanan komoditas bahan makanan, peningkatan ekspetasi emas perhiasan diperkirakan akan berlanjut. Memasuki musim liburan sekolah, diperkirakan terjadi peningkatan permintaan konsumsi,” kata Emanuel Lamen Ola di Malang, Kamis (15/6).

 

Faktor lain pendorong inflasi pada Juni, lanjut dia, peningkatan tarif-tarif, yakni tarif angkutan angkutan kereta dan pesawat pada liburan panjang. Apalagi dikaitkan dengan posisi Kota Malang sebagai tujuan wisata.

 

Kenaikan inflasi sebesar itu juga mengacu pada realisasi inflasi Mei di Kota Malang 0,05% dan inflasi tahunan 4,44%.

 

Pada Mei, secara bulanan inflasi kelompok inti tercatat sebesar 0,18% (mont of mont/mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan inflasi kelompok inti didominasi oleh kenaikan gula pasir dan harga emas perhiasan relative turun akibat melemahnya harga emas internasional.

 

Inflasi dari kelompok administered price meningkat atau tercatat sebesar 0,44% lebih rendah dibandingkan April yang mencapai 0,64%. Komoditas administered price yang berkontribusi pada inflasi Mei terutama disumbang kenaikan harga sigaret kretek tangan (SKT) dan sigaret kretek mesin (SPM) yang mengalami kenaikan hingga 2,5% sebagai dampak terhadap kebijakan kenaikan tarif cukai rokok.

 

Dampak dari terbitkan peraturan Menteri Keuangan tentang cukai rokok yang baru tersebut, kata dia, diperkirakan akan menghambat industri rokok kretek.

Dari data yang ada, sekitar 1.200 pabrik rokok (PR) di wilayah Malang Raya, yakni Kota Malang, Kota Batu, dan Kab. Malang gukung tikar dan saat ini tersisa sekitar 300-an PR.

 

Peraturan tarif cukai tersebut mengatur ketentuan tarif tunggal antara perusahaan rokok besar dan kecil, sehingga menyulitkan PR kecil. Di sisi lain, pangsa pasar rokok nasional dikuasai SKT dan SPM dengan proporsi 93% dan sisanya rokok putih.

 

Pangsa rokok terutama dipenuhi PR-PR besar. Proporsinya 70% dikuasai PR besar, sedangkan 30% dipasok PR kecil.

Menurut dia, adanya regulasi tersebut berdampak pada pengurangan tenaga kerja.

 

Indeks Harga Konsumen (IHK) secara year on year (yoy) pada Maret diproyeksikan mencapai 56%-3,66% dan realisasinya 3,77%, April 3,65%-3,75%, realisasinya 4,55%, Mei 4,65-4,75% realisasi 4,44% dan Juni 4,69%-4,82%.

 

IHK secara mtm, Maret diproyeksikan mencapai -0,22- -0,12% dan realisasinya 0,01%, April 0,07%-0,15% realisasinya 0,27%, Mei 0,12%-0,21% realisasi 0,05% dan Juni 0,18%-0,26%.(api)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...