Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

EKONOMI DAERAH: Investasi di Malang naik 40% utamanya sektor industri

Recommended Posts

MALANG—Tingkat investasi di wilayah kerja Kantor Bank Indonesia (KBI) Malang –khususnya di kawasan industri Kab. Pasuruan Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER)  sampai dengan Mei 2012- naik 40% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

 

 

Deputi Pemimpin BI Malang Emanuel Lamen Ola, mengatakan investasi terbesar hingga triwulan I/2012 berupa peningkatan investasi industri di Kec. Bangil, Kab. Pasuruan dengan perluasan pabrik dengan nilai investasi US$54 juta.

 

 

“Perusahaan yang sudah masuk dan melakukan penambahan investasi dilakukan bukan untuk kebutuhan peningkatan produksi dalam negeri saja, tetapi banyak juga untuk diekspor. Diharapkan investasi ini akan bertambah terus dan nantinya akan menyerap tenaga kerja yang lebih banyak,” kata Emanuel Lamen  Ola mengutip “Kajian Terkini Perekonomian Daerah” di Malang, Jumat (15/6).

 

 

Dia menegaskan pula, keberadaan jalan tol Gempol-Pandaan dan Gempol-Pasuruan diharapkan dapat berperan untuk pengembangan wilayah, memecah kemacetan dan kepadatan jalan serta mampu menumbuhkan perekonomian kota sekitar.

 

 

Proyek tol tersebut merupakan bagian rencana proyek tol Surabaya-Malang. Pembebasan tanahnya untuk tol Gempol-Pandaan dan Gempol-Pasuruan sudah mencapai 90%.

 

 

 Tol Gempol-Pandaan dijadwalkan beroperasi pada 2013, panjang dua tol tersebut mencapai 13,61 km dengan lebar masing-masing lajur 3,60 meter.

 

 

Terkait dengan kondisi industri pengolahan, menurut dia, beberapa sektor stabil namun beberapa lagi cenderung melemah yang disebabkan peningkatan harga bahan baku, harga komoditas internasional, dan peningkatan harga bahan baku dalam negeri yang dipoicu peningkatan biaya transportasi.

 

 

Kinerja sektor industri, lanjut Lamen, meningkat hingga 50%-55% dengan adanya peningkatan kapasitas Pabrik Gula (PG) Kebun Agung. Hasil produksi PG tersebut mampu diperkirakan menyumbang 25% dari target produksi gula nasional sekitar 2,5 juta ton.

 

 

Selain revitalisasi pabrik, program peningkatan kualitas bibit dan pupuk serta perluasan lahan masing-masing seluas 100 hektare menjadi prioritas masing-masing PG.

 

 

Di PG Djatiroto diperkirakan mampu mencapai produksi gula sebanyak 65.000 ton dengan kualitas tebu yang lebih baik dibandingkan 2011 yang rata-rata proses produksi penggilan hanya mencapai 56 ton.

Target tersebut diperkirakan terpeniuhi dengan melihat kutalitas tebu saat ini. Areal tanam tebu di PG tersebut seluas 5.350 hektare.

 

 

Industri pengolahan yang mengalami pelemahan, yakni industri pengolahan rumah tangga, yakni perajin tempe dan tahu. Peningkatan harga kedelai dari Rp5.500 per kg menjadi Rp6.700 per kg sehingga keuntungan perajin menipis.

 

 

Industri pengolahan kayu mengalami tekanan karena kesulitan bahan baku. Adanya peraturan tentang cukai rokok juga menghambat industri rokok kretek.

 

 

“Tapi secara umum aktivitas sektor industri meningkat yang tercermin dari indikator kredit sektor industri pada Mei yang meningkat menjadi 10%-10,5% lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.”(api)

 

 

 

 

ARTIKEL MENARIK LAINNYA >>>

 

 

KUNJUNGI PULA KANAL PILIHAN BERIKUT:

 

 

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...