Beli Tol Cimanggis-Cibitung, Ini Kata-kata Anindya dan Ardiansyah Bakrie

[pemuja sedan Pemilik Lapak 0]

Pepatah mengatakan,proses mempertahankan selalu lebih sulit daripada mendapatkan.Sama halnya dalam bisnis keluarga,mempertahankan kelanggengan boleh jadi memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi karena tampuk kepemimpinan berpindah tangan ke generasi penerus.

 

Kasus Sensitif

Perusahaan keluarga adalah pioner dalam bisnis global dan salah satu kontributor dalam perekonomian negara.Namun dalam banyak kasus,kelangsungan hidupnya sangat rentan.Rata-reata umur suatu bisnis keluarga adalah 24 tahun.

 

Masalah transisi kepemimpinan adalah isu yang tidak sederhana karena melibatkan segenap stakeholder . Di dalamnya menyangkut hal-hal yang sangat sensitif ,seperti penentuan siapa yang menjadi pengganti,kesiapan pengganti,kesiapan pimpinan lama untuk turun,serta penerimaan dari anggota keluarga dan manajemen perusahaan.

Kompleksitas masalah tersebut membuat perencanaan suksesi menjadi suatu keharusan yang harus dipersiapkan dengan matang.

Suksesi atau "Mati"

Suksesi seringkali baru disadari setelah perusahaan terdesak oleh faktor-faktor eksternal,seperti kematian atau ketidakmampuan pimpinan lama.Suksesi jenis ini dikenal sebagai suksesi yang revolusioner yang tidak jarang membawa kematian bagi perusahaan.

 

Ahli manajemen perusahaan keluarga,John L. Ward mengungkapkan ada 3 pilar yang harus dikelola jika ingin perusahaan keluarga terus berlanjut,yaitu perencanaan strategis perusahaan,perencanaan kekayaan dan keuangan keluarga,serta perencanaan suksesi kepemimpinan dan kepemilikan.Ketiga pilar ini saling terkait.Jika salah satu diabaikan,maka akan terjadi ketidakseimbangan yang dapat menghancurkan perusahaan.

Sayangnya ,kebanyakan perusahaan keluarga seringkali menganaktirikan pilar ke 2 dan ke 3,sehingga berpotensi menyebabkan konflik yang berakhir dengan pertumbahan darah.