Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

RI larang ekspor BIJIH MINERAL, Jepang ngadu ke WTO

Recommended Posts

JAKARTA--RI akan meminta klarifikasi Jepang soal ancaman Negeri Sakura itu menyeret Indonesia ke WTO terkait larangan ekspor bijih mineral.

 

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan pihaknya akan mencari tahu apakah rencana Jepang itu berkaitan dengan kebijakan pelarangan ekspor bahan mineral atau bea keluar sebesar 20%.

 

"Kami baru dengar dan tentunya akan komunikasi dengan mereka melalui Dubes kita di WTO. Untuk sementara kita akan melakukan penggalian lebih dalam mengenai motif dan alasannya," ujarnya, Rabu (13/6/2012).

 

Namun, pihaknya sudah menyiapkan argumentasi bahwa kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah bertujuan memacu hilirisasi di dalam negeri. Adapun bea keluar merupakan instrumen untuk memengaruhi perilaku pasar agar terjadi lebih banyak hilirisasi.

 

Seperti diketahui, Jepang berencana menyeret Indonesia ke markas besar Organisasi Perdagangan Dunia di Geneva, Swiss, karena kebijakan sepihak Indonesia yang melarang ekspor bijih mineral pada 2014, termasuk nikel.

 

Padahal, Indonesia merupakan negara pemasok utama bijih nikel ke Jepang. Berdasarkan data Kementerian Keuangan Jepang, Indonesia pada 2011 memasok 1,95 juta ton bahan baku feronikel itu ke Jepang atau 53% dari total impor 3,65 juta ton.

 

"Ya, mereka memerlukan nikel, tapi kita juga cukup konsisten selama ini. Ini juga sudah dikomunikasikan lewat UU Minerba No 4/2009 kan, bahwa 2014 itu sudah harus dilakukan hilirisasi," tegasnya. (ra)

 

ARTIKEL MENARIK LAINNYA:

 

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...