Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Menikmati Brand sebagai Hiburan

Recommended Posts

ajsjwN4pkb.jpgIlustrasi. Foto: Corbis

 

 

 

Masih ingatkah Anda dengan film berjudul Cast Away yang dibintangi oleh Tom Hanks? Dirilis pada 2000, Cast Away menawarkan sebuah cerita menarik mengenai kurir sebuah perusahaan jasa pengiriman barang yang mengalami kecelakaan dan harus terdampar di pulau tanpa penduduk namun tetap berdedikasi untuk mengantarkan paket-paket yang ia bawa.Pada awalnya semua orang mengira bahwa film tersebut akan menjadi another great movie. Nyatanya, film yang disutradarai oleh Robert Zemeckis ini memiliki nilai lebih dari sekadar film yang bagus. Mungkin beberapa dari Anda sudah tahu, bahwa Cast Away bukan hanya film biasa melainkan sebuah film yang branded. Maksudnya, film tersebut dilekatkan oleh sebuah brand. Dalam kasus ini adalah FedEx.

 

Ya, Tom Hanks digambarkan sebagai seorang kurir FedEx, bukan sebuah perusahaan atau brand fiktif seperti film lainnya. Berdasarkan pengakuan CEO FedEx, Cast Away tidak dibuat secara komisi oleh brand tersebut melainkan inisiatif sang produser eksekutif sendiri untuk menggunakan brand sungguhan. Walau begitu pun, kesuksesan film setelah dirilis turut berimbas positif terhadap brand awareness FedEx yang meningkat secara signifikan.

 

Di Indonesia, pada Hari Valentin kemarin seorang sutradara muda Indonesia, Joko Anwar, merilis film pendek berjudul Durable Love yang hanya dapat dinikmati secara online di situs khusus. Ternyata film pendek tersebut hampir sama dengan Cast Away, bukan dari segi cerita, namun keduanya sama-sama merupakan film branded. Berkisah tentang seorang gadis yang tidak dihiraukan oleh kekasihnya karena terlalu sibuk berkutat dengan laptopnya.

 

Sepanjang film ditunjukkan aksi mencengangkan di mana laptop tersebut disiram air, dibanting, hingga digilas mobil, namun tetap kuat. Ya, Durable Love merupakan film yang di-branded oleh Acer, sebuah brand yang terkenal dengan ketangguhan laptop produksinya. Setelah menonton kedua film yang telah saya sebutkan tadi, kebanyakan dari kita kemudian akan mendapatkan gambaran mengenai brand yang digambarkan di dalamnya.

 

Dalam istilahnya, film atau bentuk hiburan yang dilekatkan oleh brand seperti dua contoh tadi disebut sebagai branded entertainment atau branded content. Keduanya merupakan hal yang serupa namun tak sama. Branded entertainment merupakan pendekatan di mana brand melekat pada sebuah bentuk hiburan yang telah ada. Dapat berupa product placement, atau bisa sekadar menjadi sponsor.

 

Sedangkan, branded content adalah brand menjadi penerbit atau produser dari bentuk hiburan tersebut seperti yang diterapkan oleh Acer dengan film pendek, Durable Love. Branded entertainment dan branded content merupakan pendekatan yang jarang dipakai oleh brand di Indonesia dalam berpromosi. Kebanyakan brand yang ada masih mengandalkan kampanye iklan, baik di media tradisional maupun digital.

 

Namun dengan revolusi media yang tengah terjadi, di mana konsumen sudah lebih memiliki otoritas terhadap apa yang mereka konsumsi, iklan kini berada pada posisi sulit. Maka dari itu, sesungguhnya branded entertainment dan branded content merupakan jalan keluar untuk menggapai konsumen karena brand menciptakan konten sendiri dengan muatan hiburan sekaligus ajang promosi yang pastinya menarik untuk konsumen.

 

Untuk dapat menciptakan konten yang menarik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama adalah memahami siapa audience dari brand Anda. Setelah mengetahui dengan jelas, berikutnya adalah mencari tahu preferensi dan kebutuhan mereka akan konten. Kemudian carilah cara yang menarik untuk menyampaikan konten tersebut. Pada tahapan ini mungkin brand perlu bantuan dari agensi yang mengkhususkan diri dalam branded entertainment dan branded content untuk dapat "membungkus" konten tersebut dalam tampilan yang menarik.

 

Setelah branded entertainment atau branded content yang kita ciptakan sudah dirilis untuk publik, jangan segera berpuas diri. Teruslah mendengar masukan dari konsumen agar ke depannya konten yang diciptakan akan terus relevan dengan audience-nya dan terus menghibur mereka.

DANIEL SURYA

Chairman & President South East Asia & PRIMO RIZKY

Consultant DM IDHOLLAND (Koran SI/Koran SI/ade)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...