Kala PNM Dampingi Ibu-ibu Mekaar Berperan Sebagai Penguat Keluarga

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Informasi tentang bunga kredit dan kebijakan investasi mewarnai fokus berita pagi ini, Rabu, 13 Juni 2012.

 

Bunga kredit

Bank Indonesia menilai masih ada ruang bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit karena hingga saat ini penurunan bunga kredit relatif terbatas dibanding penurunan bunga deposito.

Menurut sejumlah bankir, BI Rate yang bertahan di level 5,75% tidak langsung berdampak pada suku bunga kredit karena ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi penentuan bunga kredit. (Indonesia Finance Today)

 

BI Rate

Bank Indonesia (BI) mengerem pertumbuhan kredit perbankan yang tahun ini diperkirakan melesat 25% hingga 26% atau tertinggi di tengah ketidakpastian ekonomi di dunia.

Bank sentral sudah meluncurkan ketentuan pengetatan persyaratan kredit sektor konsumtif, terutama kredit pemilikan mobil (KPM) dan kredit pemilikan rumah (KPR). (Investor Daily)

 

Krisis global

Bank Indonesia mulai Rabu (13/6) ini untuk pertama kalinya menawarkan term deposit atau penempatan berjangka dollar AS.

Bank devisa sebagai peserta lelang operasi pasar terbuka yang dilakukan BI bisa mengajukan penawaran. (Kompas)

 

Kebijakan investasi

Keberhasilan pemerintah menarik investasi ke sektor riil ternyata dinodai oleh kegagalan proses alih teknologi.

Sehingga industri nasional tak mampu menghasilkan produk unggulan bermerk lokal sebagai hasil kerja sama dengan pabrikan kelas dunia yang beroperasi di Indonesia. (Neraca)

 

Ekspor mineral

Kebijakan pemerintah menahan laju ekspor bijih mineral kembali mendapat ujian.

Setelah pengusaha dalam negeri mengajukan protes, kali ini giliran pemerintah Jepang melakukan aksi serupa. (Kontan)

 

(Faa)

 

 

 

 

Sumber