Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PLAGIAT BUKU—Google akhiri sengketa hukum dengan Prancis

Recommended Posts

BRUSSELS: Google Inc mengakhiri sengketa hukum dengan kelompok penerbit Prancis dan asosiasi penulis negara itu terkait pemindaian buku oleh perusahaan pemilik mesin pencari terbesar di dunia.

 

Syndicat National de l'Edition (SNE), yang mewakili lebih dari 600 penerbit, dan SGDL Society of Authors setuju dengan Google untuk mengakhiri proses pengadilan terkait pemindaian buku berhak cipta yang dilakukan tanpa izin.

 

Menurut juru bicara Google Bill Echikson, ini berarti Google tidak lagi menghadapi tindakan hukum Perancis selama pemindaian buku.

 

Dalam pernyataan Senin (11/6), Google bekerja sama untuk meningkatkan hubungan dengan kelompok industri Perancis dan regulator setelah berakhirnya sengketa privasi dan akses ke konten berhak cipta. 

 

Mereka juga menyelesaikan sengketa hukum dengan Livre Hachette yang merupakan unit dari Lagardere SCA, penerbit terbesar negara itu, dan La Martiniere Groupe yang memungkinkan pemindaian karya cetak yang masih dilindungi hak cipta.

 

"Kami sudah menyepakati sebuah model untuk kembali ke buku cetak," kata Echikson dalam wawancara telepon soal perjanjian dengan SNE. 

 

Kesepakatan penyelesaian masalah Google dengan kelompok penerbit itu tidak berisi soal keuangan, tapi secara terpisah mereka akan mensponsori jalannya program membaca di sekolah.

 

Manajer pengembangan kerjasama Google di Perancis Philippe Colombet mengatakan perusahaan yang berbasis di California itu akan menjual beberapa karya cipta hasil pemindaian sebagai buku elektronik dan akan membagi hasilnya dengan penerbit di bawah kesepakatan tersendiri. "Mayoritas pendapatan kembali ke penerbit," katanya. 

 

Dalam sebuah konferensi, Colombet mengatakan dirinya percaya bahwa sejalan berkembangnya pasar e-book maka fokus akan bergeser dari judul baru dan terlaris ke karya-karya yang lebih tua yang akan menghasilkan uang.

 

Ditambahkannya bahwa Google masih berbicara dengan penerbit Prancis yang tahun lalu menggugat perusahaan senilai 9,8 juta euro (US$12,3 juta) atas pemindaian buku.

 

Editions Albin Michel SA, Editions Gallimard SA dan Flammarion memutuskan untuk melanjutkan negosiasi soal pemindaian buku yang dilindungi hak cipta untuk perpustakaan digital Google. 

 

Dalam pernyataan bersama disebutkan bahwa Google akan mendukung SGDL Society of Authors secara finansial guna mengembangkan database penulis dan menyelesaikan proses hukum hak cipta dalam pemindaian buku untuk perpustakaan digital.

 

Google menolak untuk mengungkapkan berapa dukungan keuangan yang diberikan. Presiden SGDL Jean-Claude Bologne mengatakan kesepakatan itu akan menegaskan kembali posisi penulis dan membantu melindungi hak cipta online mereka. SGDL mewakili 6.000 penulis Prancis dan berbahasa Prancis.

 

Pada 2009 sebuah pengadilan di Paris memutuskan bahwa proyek pemindaian buku Google melanggar hak cipta beberapa penerbit dan penulis.  

 

Google berpendapat bahwa tampilan potongan teks termasuk penggunaan yang wajar sesuai dengan hukum hak cipta.

 

Bulan ini, permohonan pemilik mesin pencari ke pengadilan AS ditolak. Google minta pengadilan mengabaikan klaim kelompok penulis dan organisasi fotografer media Amerika terhadap dua gugatan atas buku elektronik.

 

Gugatan itu berawal dari rencana Google, yang diumumkan pada 2004, untuk digitalisai buku dari perpustakaan umum dan universitas guna memberikan potongan pendek dari teks ke pengguna mesin pencari internet-nya. 

 

Pada Februari Google menyatakan kepada pengadilan bahwa mereka telah memindai lebih dari 20 juta buku. (sut)

 

ARTIKEL MENARIK LAINNYA:

 

KATEGORI ARTIKEL LAINNYA:

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...