Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Hadapi Krisis, Jangan Berharap Banyak ke OJK

Recommended Posts

N3DzzCKSEm.jpgIlustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

JAKARTA - Ketua Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono menilai dalam menghadapi situasi krisis seperti sekarang ini, tidak perlu menaruh harapan besar kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).Ada beberapa alasan Sigit untuk tidak menaruh harapan kepada OJK. Pertama, OJK masih belum berfungsi atau beroperasional penuh. Selain itu Dewan Komisioner (DK) OJK juga belum terpilih dan ditetapkan kewenangannya, ditambah lagi masa transisi dari beberapa institusi keuangan yang dilebur.

 

Untuk itu, Sigit menilai BI masih bertanggungjawab dalam persoalan moneter, sistem pembayaran dan pengawasan bank. "BI masih bertanggungjawab sampai akhir 2013. Jadi jangan harap banyak ke OJK sekarang masih BI," ujarnya usai press conference Jazz Gunung 2012 di Jakarta, Selasa (12/6/2012).

 

Sigit berharap pemerintah sudah harus segera duduk bersama melakukan simulasi melalui beberapa manajemen protokol krisis yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Keuangan, BI, LPS, dan OJK melalui Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK).

 

Menurut Sigit, masing-masing instansi sudah menyiapkan protokal terpisah. Tapi ini harus disinkronkan segera agar semua tahu reaksi yang diambil ketika terjadi krisis.

 

"Persis kaya terjadi gempa dan kebakaran kita siap-siap. Sinkronisasi protokol krisis masing-masing instansi yang terpisah. Supaya kalau terjadi krisis tidak saling menunggu karena sudah ada tugasnya. Supaya tidak terjadi kehebohan politik. Itu simulasi dan harus jelas penanggungjawabnya," tegasnya.

 

Menurut Sigit, krisis sudah masuk ke Indonesia, bukan lagi sekadar ancaman. Tanda-tanda tersebut terlihat dari indikasi seperti pelemahan Rupiah, penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan menipisnya likuiditas valas yaitu dolar. Krisis tidak bisa dihindari dan yang dilakukan adalah antisipasi dampak.

 

"Semua, dari pemerintah, regulator, pelaku harus siap-siap untuk bisa menghadapi krisis," ujarnya. (Erichson Sihotang /Koran SI/wdi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...