Tekanan Berakhir, Bursa Asia Hijau Pagi Ini

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum mengakui hingga saat ini masih banyak kendaka dalam merealisasikan program pembangunan proyek infrastruktur, dengan skema kerjasama pemerintah swasta.

 

Padahal, program KPS diharapkan dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7% tahun ini. Sektir infrastruktur sendiri, diharapkan dapat berkontribusi hingga 0,3% pada pertumbuhan domestik bruto nasional.

 

Kepala Pusat PembinaanSumber Daya Investasi Mochammad Natsir mengatakan umumnya kendaka yang banyak terjadi justru bersifat mikro. Sementara pemerintah lebih menitikberatkan pada hal-hal makro.

 

"Salah satu kenadaka misalnya sampai saat ini belum banyak sumber daya pemerintah yang mampu menyiapkan proyek yang 'bankable', atau dengan kata lain belum layak jual", ujar Natsir.

 

Kelemahan lainnya, katanya, adanya proses desentralisasi yang tidak berjalan baik, kelemaham koordinasi, serta kurang tegasnya pembagian peran dan kewenangan diantara lembaga pemerintah yang terkait.   

 

Akibatnya, proses penyiapan proyek KPS memakan waktu lama dan muncuknya keengganan pihak swasta masuk ke proyek tersebut. Hal lainnya, yakni lambannya proses pembebasan tanah, sulitnya birokrasi, tingginya beban pajak dan skema pembayaran yang berbelit.

 

Padahal, pendanaan pinjaman dari perbankan komersial serta kebijakan Pemerintah yang akan memengaruhi kenaikan pendapatan. (ra)

 

 

 

ARTIKEL MENARIK LAINNYA:

 

 

• Indonesia To Build An Oil Refinery Worth IDR90 Trillion
  
• SUDONO SALIM To Be Rested In Peace In Singapore
  
• BISNIS INDONESIA HARI INI: Airline Bisa Rugi US$3 Miliar
  
• HEADLINE HARI INI: Ekonomi Stabil, BI Rate Masih Mantap Di 5,76%
  
• REKOMENDASI SAHAM: Cermati MEDC, INDF, ANTM, BSDE
  
• SOCIAL MEDIA: Facebook Meluncurkan Application Center
  
• PREDIKSI BURSA: IHSG Berpotensi Menguat Terbatas
  
• EURO 2012: Hasil Dan Prediksi Pertandingan
  

 

 

Sumber