AUSTRALIA CANADA USA UK POWERFUL MAGIC RING FOR WEALTH BUSINESS POWER PROTECTION FAMOUS WHATS APP +256791403144

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi belum banyak pergerakan pasca pelemahan yang terjadi pada penutupan sore lalu. Investor cenderung menunggu kepastian perbaikan ekonomi di zona Eropa."Rupiah diprediksi stabil tidak banyak pergerakan. Hari ini masih sama, di level Rp9.400-Rp9.450 per USD," kata analis valuta asing Tony Mariano saat dihubungi Okezone di Jakarta, Selasa (12/6/2012).

 

Menurutnya, faktor yang mempengaruhi masih terkait krisis di Eropa. Meskipun, pada Minggu lalu Spanyol memperoleh bailout 100 miliar euro atau USD125 miliar, namun hal tersebut justru membuat pelaku pasar mengantisipasi keadaan.

 

"Sedikit banyak kesepakatan bailout Spanyol pada Minggu lalu mengangkat psikologi market di Eropa. Ini membuat mata uang eropa menguat, tapi kelihatan tidak ada tindakan dari pelaku pasar, karena pelaku pasar masih khawatir kondisi di sana," katanya lagi.

 

Dia menilai, bailout sebesar 100 miiar euro tersebut dianggap terlalu minim untuk membantu memulihkan kondisi negara matador tersebut. Memang, untuk jangka pendek bailout tersebut berpengaruh, terutama untuk memberikan dampak psikologis bagi perekonomian global.

 

"Kalau untuk sekedar psikologis itu iya. Tapi untuk jangka panjang masih banyak yang harus dilakukan Uni Eropa untuk memulihkan rasa percaya pasar," tuturnya.

 

Pelaku pasar juga masih menunggu hasil pemilu yang akan diadakan oleh Yunani pekan ini. Pelaku pasar memang berharap banyak pemilu tersebut membuahkan hasil yang positif. "Di sisi lain masih menunggu pemilu Yunani akhir pekan ini. Sehingga pelaku pasar mengurangi investasi aset beresiko," tandasnya. (mrt)

 

 

 

Sumber