Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

HARGA ELPIJI NAIK: Bisa Rontokkan Industri Jabar

Recommended Posts

BANDUNG: Sektor industri di Jawa Barat, khususnya industri kaca dan keramik serta logam, semen dan makanan bisa tertekan akibat penaikan harga elpiji.

 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar Ferry Sofwan Arif mengatakan biaya produksi dari industri kaca dan keramik sekitar 30% dialokasikan untuk biaya penyediaan elpiji.

 

“Selain kedua industri tersebut, sektor industri lain tentu akan terkena imbas penaikan harga elpiji, seperti industri logam, semen dan industri makanan,” katanya, Senin (11/6/2012).

 

Penaikan itu, resmi dirilis melalui Putusan Direksi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Nomor 013201.K/PP.01/UI/2012 tentang Penetapan Harga Gas di SBU Distribusi Wilayah I yang diedarkan kepada pelaku industri pada 25 Mei 2012. (bisnis.com 27 Mei 2012).

 

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Barat Dedy Wijaya mengungkapkan penaikan elpiji bagi industri hingga 55% merupakan kebijakan yang tidak benar, karena akan mengguncang sektor industri itu sendiri serta berdampak pada penaikan harga produk dan pemangkasan biaya produksi, bahkan sampai pengurangan jumlah tenaga kerja.

 

“Ketika biaya produksi naik, harga barang tentu ikut naik. Masalahnya nanti produk lokal akan kesulitan bersaing dengan produk impor,” tuturnya.

 

Dedy menambahkan pemerintah seharusnya mengeluarkan kebijakan yang lebih berpihak kepada industri lokal, selama ini hasil gas Indonesia lebih banyak diekspor dari pada untuk memenuhi kebutuhan gas dalam negeri.

 

“Dampak penaikan elpiji ini akan terasa mulai bulan depan. Bagi pelaku industri, gas elpiji merupakan urat nadi kehidupan usaha. Kalau dipaksakan untuk tetap naik, dipastikan industri akan semakin terpuruk,” ujarnya.

 

Dihubungi terpisah, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Bandung Nana Mulyana menuturkan kebijakan penaikan harga elpiji industri saat ini dirasa kurang tepat, karena para pengusaha khususnya di sektor industri dalam kondisi yang kurang menguntungkan.

 

“Apalagi, penaikan itu di tengah kondisi pasar industri saat ini kurang menggembirakan, daya beli masyarakat bisa semakin menurun,” katanya.

 

Selain itu, menurutnya, beban pengusaha semakin tinggi menjelang datangnya hari raya Idulfitri di mana harus menyiapkan biaya tunjangan hari raya (THR) bagi para karyawannya.

 

“Kalau penaikan gas elpiji dilakukan bertahap tentunya akan lebih meringankan beban pengusaha saat ini. Penaikan yang lebih dari 50 %, dalam beberapa waktu mendatang dipastikan akan banyak perusahaan industri yang gulung tikar,” ujarnya.

 

Nana menambahkan dari penaikan harga gas elpiji, pemerintah seharusnya memberikan insentif kepada dunia industri Tanah Air seperti keringanan pajak. (k3/k5/k60/api)

 

ARTIKEL LAINNYA:

 

 

 

KANAL PILIHAN:

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...