Kala PNM Dampingi Ibu-ibu Mekaar Berperan Sebagai Penguat Keluarga

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Realisasi impor ikan pada Januari-Mei tahun ini sebanyak 42.000 ton atau 68,85% dari total izin impor yang diberikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan selama periode itu.

 

Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan KKP Saut P. Hutagalung mengatakan pemberian izin impor ikan itu disebabkan dengan musim yaitu produksi ikan pada Maret-Mei tahun ini memang sangat berkurang.

 

"Total izin impor ikan Januari-Mei 2012 sebesar 61.000 ton antara, realisasi sekitar 42.000 ton," ujarnya kepada Bisnis  hari ini Senin (11/6).

 

Produksi perikanan budidaya pada tahun lalu termasuk rumput laut sebanyak 6,98 juta ton dan ditargetkan naik menjadi 9,42 juta ton pada tahun ini. Sementara itu, produksi perikanan tangkap 2011 sebanyak 5,41 juta ton dan ditargetkan naik menjadi 5,44 juta ton pada tahun ini.

 

Dia menjelaskan izin impor ikan sebanyak 61.000 ton itu terdiri dari 41.000 ton untuk bahan baku pengalengan ikan dan industri pengolahan ikan untuk ekspor dan sisanya 20.000 ton untuk bahan baku industri pemindangan sekitar 18.000 ton.

 

Menurutnya, realisasi impor ikan pada Januari-Mei tahun ini sebanyak 42.000 ton itu turun 21% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. "Jadi sekitar 19 000 ton belum realisasi, hal ini mengingat industri pengalengan lebih memilih ikan segar sebagai bahan baku."

 

Saut menuturkan pada periode Januari-Mei 2012 hasil tangkapan ikan lemuru dan makarel untuk industri pengalengan masih ada, kendati tidak banyak, karena produksi ada hanya beberapa hari dalam sebulan.

 

Dia memperkirakan pada Juli atau Agustus akan mulai musim penangkapan ikan, sehingga importasi ikan sejak saat ini sudah mulai diperketat. (sut)

 

 

 

Sumber