Sinergi Kementan-TNI Salurkan 10 Ton Bahan Pangan ke Bener Meriah Aceh

[Parno Pemilik Lapak 0]

BEIJING: Harga minyak dunia yang bergerak tak pasti dan kondisi krisis di wilayah Eropa membuat organisasi penerbangan sipil internasional (International Air Transport Association/IATA) harus merevisi proyeksinya sepanjang tahun ini.

 

Dirjen & CEO IATA Tony Tyler akan mengungkapkan proyeksi terbaru IATA pada tahun ini. Tony diperkirakan akan merevisi laba industri penerbangan 2012.  

 

IATA pada Maret lalu memerkirakan keuntungan industri sebesar US$3 miliar dari pendapatan US$633 miliar.

 

Laba industri penerbangan mencapai puncak pada 2010 dengan perolehan US$15,8 miliar. Jumlah itu terpangkas menjadi US$7,9 miliar pada 2011. “Laba akan melemah lagi pada tahun ini,” ujar Tony dalam keterangan yang diterima Bisnis.

 

Pada Maret lalu, IATA memerkirakan pasar Eropa akan kehilangan US$600 juta sementara Afrika akan mencatat kerugian US$100 juta.

 

Di sisi lain, sejumlah pasar juga akan mencatat peningkatan laba. Asia Pasifik akan berkontribusi US$2,3 miliar, Amerika Utara menyumbang laba US$900 juta, Timur Tengah US$500 juta, dan Amerika Latin membukukan laba US$100 juta

 

“Senin akan kami umumkan revisi dengan mempertimbangkan risiko kenaikan harga minyak dunia dan krisis utang Eropa,” tutur Tony. (arh)

 

ARTIKEL LAINNYA:

 

 

• REKOMENDASI SAHAM: 8 saham pilihan Sekuritas
  
• EURO 2012: Prancis vs Inggris, Three Lions yakin Menang
  
• EURO 2012: Kroasia hantam Irlandia 3-1
  
• EURO 2012: Hasil Dan Prediksi Pertandingan
  
•  Ronaldo Not Unnerved By Recent Penalty Misses (Portugal Vs Germany, 18:45 GMT, June 9)
  
• Philippines Issues Terror Alert Ahead Of Pacquiao Fight
  

 

 

KANAL PILIHAN:

 

 

• MARKET & FINANCE, EKONOMI, BISNIS & INVESTASI, KONSUMER, ENGLISH NEWS, DATA BISNIS, SPORT - SEPAKBOLA, ENTERTAINMENT, POLITIK, INTERNATIONAL NEWS, BISNIS INDONESIA EDISI DIGITAL, INDEKS BERITA
  

 

 

 

Sumber