RUPSLB Sepakat BSI (BRIS) Jadi Bank BUMN, Kini Sandang 'Persero'

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Bank Mandiri. Foto: okezone

 

 

 

JAKARTA - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) hingga Mei 2012 baru mencapai Rp618 miliar, atau sekira 17,65 persen dari target penyaluran tahun ini yang sebesar Rp3,5 triliun.Direktur Commercial and Business Banking Bank Mandiri Sunarso mengatakan, rendahnya realisasi target ini diakibatkan upaya perseroan menggenjot penyaluran kredit ke segmen nontreadable atau nonperdagangan.

 

Menurut Sunarso, sektor ini dinilai lebih produktif dan memberikan dampak yang lebih baik bagi perekonomian dan memberikan nilai tambah karena menciptakan barang dan jasa. Sektor yang dimaksudkan ini antara lain sektor pertanian, perkebunan, industri rumahan, termasuk memberikan dukungan kepada peralatan mesin sederhana yang dibutuhkan petani.

 

"Kita akan mengarahkan ke nontreadable. Bagi pelaku UKM yang punya akses fix aset, bisa lahan, mesin dan itu butuh proses. Saya kira di semester dua bisa dikejar," ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

 

Perseroan optimistis dapat mengejar ketertinggalan di semester dua. Selain karena perubahan fokus pembiayaan, Sunarso menilai kredit ke sektor ini melibatkan banyak pihak, yang terkait perizinan, sertifikasi lahan pertanian, maupun pembelian mesin.

 

Saat ini porsi penyaluran KUR kepada perdagangan masih 50 persen dan sisanya kepada sektor nonperdagangan. Namun perseroan telah menyiapkan sistem untuk menggenjot penyaluran kredit ke sektor nonperdagangan. Menurut Sunarso jika hanya sekedar mengejar volume, penyaluran KUR ke sektor perdagangan bisa saja dilakukan. Adapun rasio kredit bermasalah (NPL) untuk KUR cukup terjaga di bawah satu persen.

 

"NPL saat ini di bawah satu persen. Kami juga jaga rasio penjaminan di bawah 10 persen agar pada tahun depan bisa meningkatkan nilai KUR yang akan disalurkan," ujarnya. (Erichson Sihotang /Koran SI/ade)

 

 

 

Sumber