cahyadi Pemilik Lapak 0 Posted Juni 8, 2012 JAKARTA, KOMPAS.com -- Baru hadir sebagai penyanyi cilik, Afifah Yasin (9) sudah terseret dalam hal yang tak enak. Single keduanya, "Pemimpin Idola", dianggap bernuansa politik yang berkait dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Dalam jumpa pers yang diadakan di kediaman pemerhati dunia anak Seto Mulyadi alias Kak Seto di kawasan Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan, Zandre Badak, manajer pribadi Afifah, pada Kamis (7/6/2012) sore menerangkan bahwa ada yang menilai lagu tersebut bernuansa politik. Terang Zandre lagi, lagu ciptaan Kak Nunu itu dinilai bernuansa politik karena pada liriknya ada kata-kata "banjir", "taman menjadi gedung", dan "macet", yang dianggap mencerminkan kehidupan Jakarta. Apalagi, lanjut Zandre, lagu tersebut dirilis menjelang Pilkada DKI Jakarta kali ini. Dalam jumpa pers yang sama, Zandre juga membantah bahwa lagu itu merupakan lagu titipan dari calon gubernur atau calon wakil gubernur peserta Pilkada DKI Jakarta tahun ini. "Kami juga tidak memanfaatkan momen Pilkada dalam pengeluaran single kedua Afifah ini," tukas Zandre, yang mendampingi Afifah di rumah Kak Seto. Diterangkan pula oleh Zandre, Afifah akan mendapat masukan mengenai lagu yang baik dan benar untuk anak serta tanpa nuansa politik. Afifah pun akan terus menyanyikan lagu tersebut. "Kalau nanti Pemerintah mencekal, baru akan dihentikan. Pun enggak masalah kalau nantinya (lagu itu) boleh beredar, meski ada lirik lagu yang diganti," ujar Zandre. Sumber Share this post Link to post Share on other sites