Raja Rokok RI Putuskan Ganti Nama Perusahaan Karena Mimpi

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) masih menjadi buruan para pelaku pasar. Oleh karena itu, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak akan mengalami banyak perubahan pada akhir pekan ini."Levelnya tidak bergerak jauh dari sekarang. Kisarannya R9.350-9.450 per USD," kata dealer valuta asing di BRI, Putu Andi, Wijaya kepada Okezone di Jakarta, Jumat (8/6/2012).

 

Menurut dia, perhatian utama masih tertuju ke Eropa, sampai ada keputusan mutlak bagaimana penanganan krisis di negara tersebut. "Investor khawatir, adanya krisis di sana. Kita memang terkena imbasnya," imbuhnya.

 

Andi menuturkan, dalam kondisi yang volatile seperti saat ini, ada dua mata uang yang dinilai sebagai safe haven selain dolar AS. Dua mata uang itu adalah yen Jepang dan dolar Australia.

 

"Kenapa yen, karena itu memang safe heaven dan masih banyak diburu. Kalau dolar Australia, karena di sana tidak ada masalah politik. Paling yang mempengaruhi Australia hanya harga komoditas dunia," tandasnya.

 

Sebagaimana diketahui, nilai tukar rupiah bergerak menguat seiring positifnya pasar global. Rupiah pun terpantau ada di level Rp9.400 per USD. Menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI), Kamis sore, rupiah parkir di level Rp9.375 per USD.

 

Sementara menurut yahoofinance, rupiah ada di Rp9.455 per USD dengan kisaran Rp9.405-Rp9.467 per USD. Lalu menurut Bloomberg, rupiah ada di level Rp9.463. (mrt)

 

 

 

Sumber