Bukan Rp10 Ribu, Gus Ipul Usul Purbaya Tambah Bantuan Korban Bencana

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Timnas Belanda diisi pemain dari berbagai latar belakang. Anak seniman sampah hingga suami model pakaian dalam. Inilah beberapa rahasia dari laman Guardian:

 

Robin Van Persie

 

Keajaiban yang dibuat Van Persie untuk Arsenal dan Belanda tak lepas dari faktor genetik. Ayahnya, Bob, adalah seniman yang bermarkas di Rotterdam.

 

Dia membuat karya seni dari barang-barang bekas, seperti koran lama. Sama seperti Robin yang menciptakan sepakbola yang penuh seni, Bob membuat seni berbau sepakbola.

 

Misalnya, dia membuat patung bernama "Bergkamp People" dan dua tahun lalu dia membuat "Persieball". Kunjungi laman resminya di bobvanpersie.com untuk melihat karya dari seniman yang juga mengalirkan bakat seninya pada Robin.

 

Wesley Sneijder

 

Saat Sneijder memulihkan diri dari cedera di Milan, istrinya, Yolanthe Sneijder-Cabau, menghabiskan sepanjang waktu di Amerika untuk proyek pribadinya: menjadi aktris Hollywood. Majalah gosip di Belanda menduga situasi saat ini akan membawa dampak buruk bagi penampilan Wesley di lapangan. Kita lihat saja nanti.

 

Rafael van der Vaart

 

Rafael bukan satu-satunya orang dari keluarga Van der Vaart yang akhir-akhir ini menarik perhatian orang.

 

Sang gelandang bisa terus menerus memandangi istrinya, Sylvie, kapan pun dia sedang berkendara. Foto istrinya yang sedang mengenakan pakaian dalam terpampang di truk-truk besar yang berkeliling Eropa. Sylvie adalah model Hunkemöller lingerie. "Saya bangga padanya," kata sang suami.

 

Arjen Robben

 

Saat Bayern Munich menggilas Real Madrid lewat penalti di semi final Liga Champion, José Mourinho memberi kesan mendalam pada Robben. Saat timnas Jerman sedang berpesta di ruang ganti, Mourinho mendatangi mereka sambil memberi ucapan selamat dengan caranya sendiri.

 

"Ada seni dalam sebuah kekalahan," kata Robben. "Mourinho menunjukkan hal itu saat dia berada di situasi yang sulit."

 

Klaas-Jan Huntelaar

 

Huntelaar adalah salah satu kuda hitam di skuad Belanda. Pengalamannya di Johannesburg saat dia tidak diturunkan di final Piala Dunia melawan Spanyol adalah motivasi terbesarnya.

 

"Saat itu saya sangat kecewa. Sebuah mimpi yang tidak kunjung terkabul. Ajang sepak bola terbesar ada di depan mataku tetapi saya tidak bisa berpartisipasi. Saat itu saya sangat frustrasi dan saya tidak akan membiarkannya terjadi lagi," katanya. (Antara/spr)

 

 

 

Sumber