Rupiah Menguat Jelang Libur Natal, Dolar AS Turun Jadi Rp16.750

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: International Finance Corporation menawarkan program kerja sama bagi industri perbankan untuk mendorong pemberian kredit bagi proyek yang ramah lingkungan.

 

 

Direktur IFC Asia Timur & Pasifik Sergio Pimenta mengatakan program tersebut untuk mempermudah akses modal bagi proyek investasi yang direncanakan lebih efisien dalam penggunaan energi dan/atau memanfaatkan energi terbarukan.

 

 

Industri perbankan, jelasnya, biasanya enggan memberikan pinjaman bagi proyek ramah lingkungan karena dinilai memiliki risiko yang lebih tinggi dari proyek konvensional.

 

 

"Model seperti itu telah diaplikasikan di China dan saya yakin bisa diterapkan di Indonesia," katanya, Selasa 5 Juni 2012.

 

 

Pimenta memaparkan program China Utility-based Energy Efficiency Finance (CHUEE) diperkirakan telah mengurangi emisi gas rumah kaca China hingga 18 juta ton sejak 2006.

 

 

Dia menjelaskan, melalui program tersebut, IFC mendukung sektor perbankan di China dengan menanggung sebagian risiko finansial.

 

 

Selain itu, IFC memberikan asistensi teknis terhadap industri perbankan China mengenai potensi dan model struktur pemberian pinjaman bagi proyek-proyek berteknologi hijau.

 

 

"Biasanya risiko dibagi 50-50. Setelah melakukan itu, beberapa bank di China jadi bersedia untuk mendanai proyek yang efisien energi dan menggunakan energi terbarukan," kata Pimenta. (ra)

 

BERITA LAINNYA:

 

 

• Artikel PILIHAN Bisnis.Com
  
• Ups…LIDAH AHOK Keseleo Soal Lady Gaga
  
• TIPS KARIR: Cari Kerja Online Lebih Mudah
  
• HARGA EMAS Antam Naikkan Harga Jual & Buyback Rp2.000/Gram
  
• BURSA ASIA: Menghijau Di Tengah Spekulasi Stimulus
  
• BANK MANDIRI To Migrate To ATM Chip
  

 

 

 

 

 

Sumber