Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

DANA PENSIUN: Manulife Indonesia Bukukan Pengelolaan Rp7,1 Triliun

Recommended Posts

SURABAYA:PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia membukukan pengelolaan aset dana pensiun dan program pesangon karyawan sebesar Rp7,1 triliun per April 2012.

 

Perseroan memproyeksikan pertumbuhan sebesar 25% pada akhir tahun.

 

Nelly Husnayati Wakil Presdir & Head of Employee Benefits Manulife Indonesia mengatakan kondisi ekonomi Indonesia yang  stabil serta masih rendahnya  kesadaran pengusaha untuk memfasilitasi pengelolaan dana pensiun dan pesangon membuat pertumbuhan bisnis kelola  kesejahtaraan karyawan tersebut masih bisa tembus dua digit.

 

Beda dengan Amerika Serikat dan Eropa yang kemungkinan besar pertumbuhan dana kelola pensiun karyawan hanya di kisaran 5%. Indonesia justru mnenjadi tumpuhan untuk dapat memacu pertumbuhan tertinggi di bandingkan negara-negara di Asia lainnya.

 

Apalagi dari 120 juta karyawan aktif di negeri ini, baru sekitar 2% yang mengikuti program dana pensiun di luar peserta Jamsostek . Manulife sendiri untuk tahun ini optimistis akan mampu mencetak pertumbuhan kelola dana pensiun  dan pesangon karyawan hingga 25% pada akhir 2012.

 

Per April 2012 total dana kelolaan tersebut mencapai Rp7,1 triliun. Dari jumlah tersebut dana pensiun mencapai Rp6,8 triliun.  "Dengan sosialisasi serta edukasi terhadap pentingnya kesejahteraan karyawan kami optimistis  akan dapat memacu kerjasama dengan banyak perusahaan." Ungkap Nelly pada Gelar Employee Benefits  Client Gathering di Surabaya hari ini.

 

Targetnya, lanjut dia, sampai 2016 Manulife siap menggandeng 9.000 perusahaan. Per Desember 2011 perusahaan asuransi asal Kanada ini melayani program kesejahteraan karyawan dari sekitar 5.000 perusahaan dengan total pekerja sebanyak 740.000 orang.

 

Khusus untuk wilayah Jatim dan Bali, menurut Aldi Rinaldi Vice President Employee Benefits Distribution Department Manulife, jumlah perusahaan yang ikut serta program tersebut diproyeksikan mencapai 1.000. "Saat ini nasabah kami di Jatim dan Bali baru tercatat 513 perusahaan dengan total karyawan 39.000 orang dengan jumlah dana kelolaan sebesar Rp150 miliar."

 

Namun, sambungnya, potensi pasar bisnis pengelolaan dana pensiun di Jatim  cukup besar. Masih banyak perseroan yang belum memfasilitasi pengelolaan dana untuk kesejahteraan karyawan. Padahal masalah tersebut sangat penting untuk dapat meringankan beban perusahaan.

 

"Dia Indonesia belum terbiasa seorang karyawan menanyakan benefits yang akan mereka dapat jika berhenti pekerja. Sementara sampai sekarang program pengelolaan dana pensiun belum menjadi ketentuan wajib," ungkap Aldi. (bas)

 

BERITA LAINNYA:

 

 

 

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...