Indeks Dolar Melemah, Rupiah Ditutup Stagnan di Rp16.765/US$

[Parno Pemilik Lapak 0]

PALU: Harga Komoditas Cengkeh di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah melemah menjadi hanya Rp88.000 per kilogram dari sebelumnya yang mencapai Rp120.000 per kilogram.

 

 

Alfian salah seorang petani cengkeh di Desa Talaga Kecamatan Damsol Kabupaten Donggala mengatakan saat ini hampir di seluruh wilayah pantai barat Kabupaten Donggala mengalami musim panen raya yang akan berakhir pada bulan Juli mendatang.

 

”Saat ini musim panen raya cengkeh namun harga cengkeh menurut saya turun lagi padahal sebelumnya sudah sampai Rp120.000 per kilogram,” ujarnya hari ini, Selasa (5/6).

 

 

Dia mengatakan dengan kondisi harga demikian petani selalu berada di posisi yang tidak diuntungkan, terlebih lagi jika sudah ada tengkulak yang terkadang sudah mematok harga dan petani sudah memiliki pilihan lain lagi.

 

“Saya amati para tengkulak ini sudah jauh hari sepertinya sudah mengetahui harga dan mematoknya terlebih lagi pada musim panen,” ungkapnya.

 

 

Alfian juga mengungkapkan di desanya sudah hadir koperasi. Namun, koperasi tidak bisa berjalan dengan baik dikarenakan beban untuk koperasi pun cukup banyak sehingga tidak mampu mengakomodir atau menampung hasil-hasil produksi petani.

 

 

“Awalnya koperasi bisa berjalan dengan baik namun karena bebannya cukup besar akhirnya koperasi ini sulit untuk berjalan dengan baik,” ujarnya.

 

 

Namun demikian, dia berharap agar persoalan harga di tingkat petani bisa diselesaikan dan pihak-pihak yang berkaitan dengan komoditas cengkeh untuk dapat membantu petani sehingga bisa berjalan dan bekerja sama. ”Perlu kerja sama agar sama-sama bisa untung,” harapnya. (k27/arh)

 

 

BERITA LAINNYA:

 

 

• Artikel PILIHAN Bisnis.Com
  
• Ups…LIDAH AHOK Keseleo Soal Lady Gaga
  
• TIPS KARIR: Cari Kerja Online Lebih Mudah
  
• HARGA EMAS Antam Naikkan Harga Jual & Buyback Rp2.000/Gram
  
• BURSA ASIA: Menghijau Di Tengah Spekulasi Stimulus
  
• BANK MANDIRI To Migrate To ATM Chip
  

 

 

 

 

Sumber