Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Euro Menguat, Harga Minyak Mentah Mulai Merangkak

Recommended Posts

1RAnTeskYY.jpgIlustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

NEW YORK - Harga minyak mentah mulai naik setelah melemah dalam empat hari belakangan, bahkan sempat menyentuh level terendah secara bulanan. Kenaikan harga minyak mentah, lantaran nilai tukar euro terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ini berhasil menguat, di tengah harapan para pemimpin Eropa akan menjaga kestabilan zona euro.Harga minyak mentah jenis brent dan minyak mentah AS jenis West Texas Intermediate (WTI), berhasil menguat setelah merosot tajam di awal perdagangan. Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran ekonomi AS dan China yang diprediksi akan mengalami perlambatan, serta krisis zona euro akan menghambat permintaan minyak dunia.

 

"Pasar saham di Eropa stabil, dengan nilai tukar euro melambung dan dolar AS melemah, menimbulkan harapan akan adanya stimulus lanjutan dari bank sentral AS, untuk menghentikan bleeding, dan menarik minyak mentah dari posisi terendahnya," kata analis Price Futures Group, Phil Flynn, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (5/6/2012).

 

Minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli naik 42 sen menjadi USD98,85 per barel, pulih setelah jatuh ke level USD95,63 per barel, harga rata-rata terendah sejak 26 Januari 2011. Sementara WTI untuk pengiriman Juli naik 75 sen dan diperdagangkan di USD83,98 per barel, setelah merosot ke USD81,21 per barel, terendah sejak pada 6 Oktober 2011, yang kala itu sempat menyentuh USD80 per barel.

 

Jumlah volume minyak mentah Brent terkoreksi dari minyak mentah AS, karena hari libur bank Inggris. Volume perdagangan WTI mendekati rata-rata 30 hari perdagangan, sedangkan volume Brent merosot 30 persen di bawah rata-rata 30 hari perdagangan. Brent membukukan kerugian mingguan 7,86 persen dan minyak mentah WTI turun 8,4 persen, turun selama lima minggu berturut-turut.

 

Harga minyak terus merosot setelah sempat menguat ke USD128 per barel pada Maret, tertinggi sejak 2008, karena kekhawatiran gangguan pasokan akibat sanksi embargo Uni Eropa terhadap Iran akibat program nuklir Teheran.

(mrt)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...