PENYEDIA WOODPANEL BERKUALITAS TERLENGKAP DI MALANG

[Parno Pemilik Lapak 0]

JAKARTA: Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution melaporkan cadangan devisa Indonesia sampai saat ini masih pada level aman, yakni setara dengan 7,7 bulan nilai impor.

 

"Cadangan devisa saat ini senilai dengan 6,2 bulan impor ditambah budget pembayaran utang valas pemerintah, atau sekitar 7,7 bulan impor. Menurut standar dunia, cadev dianggap aman jika setara 3-4 bulan impor," ungkapnya.

 

Dia berkomitmen melakukan intervensi dengan menjual valuta asing yang berasal dari cadangan devisa jika nilai tukar rupiah semakin melemah.

 

"Kita tidak punya target angka [nilai tukar] tapi lebih mengikuti irama perekonomian, tentu saja tergantung suplai dan demand valas. Situasi suplai dan demand dalam situasi perekonomian dunia yang sedang tenang akan berbeda dengan yang bergejolak," katanya.

 

Darmin menjelaskan nilai tukar rupiah juga berpengaruh pada sektor riil melalui neraca pembayaran. Neraca ekspor barang dan jasa akan mengalami defisit dibandingkan impor jika eksportir menempatkan dananya di luar negeri, kendati volume ekspor terhitung lebih besar. Untuk itu pemerintah juga berupaya menahan valuta asing melalui term deposit valas.

 

Namun demikian, Darmin berharap nilai tukar rupiah tidak juga terlalu menguat agar impor barang modal tidak mengalami gangguan. Bank sentral, lanjutnya, akan menjaga nilai tukar rupiah pada level yang stabil.

 

"Kalau rupiah dibiarkan di atas Rp9.000/US$ maka ekspor akan terdorong. Harus di range yang pas agar tidak juga membebani impor barang modal," tuturnya.(faa)

 

 

 

 

Sumber