Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Parno

PRODUK HIJAU: Produsen & eksportir disiapkan

Recommended Posts

JAKARTA: Mendapat tekanan cukup kuat dari berbagai negara, Pemerintah Indonesia masih bergeming untuk mengeluarkan produk ramah lingkungan atau environmental goods (EG).

 

Indonesia dalam forum APEC, Kazan, 2 Juni 2012 seperti dikutip dari rilis KBRI yang diterima Bisnis malam ini masih ingin siapkan produsen dan eksportir dalam negeri agar siap berkompetisi di tingkat global.

 

Di antara ekonomi APEC terkesan masih terbelah dua, antara yang mendukung sepenuh hati dan yang masih berat hati. Masalahnya kembali kepada kesiapan masing-masing ekonomi dan perlindungan terhadap produsen dan eksportirnya. Isu besar ini pernah menggelinding di forum WTO namun kemudian deadlock, mati suri.

 

Yang terkesan siap dengan produk ramah lingkungan adalah ekonomi APEC dari negara-negara yang memiliki koordinasi internal relatif baik. Mereka diperkirakan akan mampu meraup keuntungan ekonomi dengan disyahkannya daftar EG.

 

Sementara negara kurang siap terlihat masih maju mundur mengingat hal tersebut bisa berdampak negatif bagi ekonomi dalam negeri bila tidak diikuti kesiapan prima. Bahkan banyak ekonomi APEC yang mempertanyakan mengapa pembicaraan tentang isu ini seolah dipindah dari WTO ke APEC.

 

Sampai dengan akhir Mei 2012 tercatat 13 dari 21 anggota ekonomi APEC telah menyerahkan daftar produknya yang ramah lingkungan untuk kemudian dikompilasi oleh Friend of the Chairs EG APEC menjadi 300-an produk.

 

Negara-negara maju yang sudah menyetor daftar produknya seperti Amerika Serikat, Australia, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Selandia Baru, Hongkong, dan Rusia. Bahkan empat anggota ASEAN juga telah melaksanakan tugasnya a.l Thailand, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.

 

Sementara, Indonesia erada di jajaran yang belum menyetor bersama beberapa negara seperti Vietnam dan Philipina.

 

Pemerintah Indonesia sebenarnya telah menyikapi secara jelas negosiasi soal produk ramah lingkungan ini. Secara prinsip memang tidak ada masalah dan bahkan memberikan dukungan, namun sampai saat ini tengah dikaji secara mendalam tentang dampak implementasinya. Dengan kata lain, Indonesia masih ingin memberikan kesempatan kepada produsen dan eksportirnya untuk mempersiapkan diri dengan baik.

 

"Sambil kita mempersiapkan pengusaha kita, Pemerintah terus mengadakan konsolidasi internal untuk mematangkan daftar EG dari Indonesia. Disisi lain kita juga ingin, EG ini benar-benar memperhatikan aspek lingkungan, bukan melulu aspek dagangnya yang ditonjolkan," ujar Iman Pambagyo, Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional, Kementerian Perdagangan.

 

Menurut Iman, Indonesia memiliki banyak sekali produk yang sangat ramah lingkungan baik dalam bentuk yang sederhana dan tradisional hingga yang berteknologi.

 

Masalahnya, di forum APEC ini belum terdapat kejelasan tentang kriteria produk dagang yang bisa masuk dalam daftar EG. "Menciptakan kebijakan di forum internasional memang perlu kecermatan tinggi dan kehati-hatian," tambahnya.

 

Salah satu masalah yang mengemuka adalah tentang status EG manakala sudah terkumpul semua daftar produk. Apakah EG akan mandapatkan perlakuan khusus dalam hal tarif ataukah menjadi semacam produk bersama (common product) yang harus diterima oleh semua ekonomi APEC.

 

Yang sudah pasti, negara yang telah menyerahkan daftarnya berharap segera memasuki pasar ekonomi lainnya dengan kemudahan tertentu sebagai konsekuensi label ramah lingkungan.

 

Upaya perlindungan lingkungan hidup diantara ekonomi APEC yang diejawantahkan dalam environmental goods list telah disepakati pada KTT APEC di Honolulu tahun lalu. Diharapkan, tahun ini telah terkumpul daftar tersebut untuk dapat dibahas lebih lanjut  dan dikeluarkan berbagai kebijakan terkait produk dimaksud. (msb) (Foto: Solopos)

 

BACA JUGA:

 

KASUS SAFEGUARDS kawat bronjong masuk penyelidikan

 

PENCURIAN PULSA: David Tobing resmi ajukan memori banding

 

PENGUMUMAN UJIAN NASIONAL SMP 2012: Inilah 15 siswa peraih nilai tertinggi

 

IMPOR GULA: Distribusi raw sugar baru capai 40%

 

NUSA AGRO panen perdana food estate di Bulungan

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...