Wamentrans Soroti Potensi Kawasan Transmigrasi di Diseminasi Riset TEP

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan jumlah investor peminat divestasi saham pemerintah di Bank Mutiara sudah bertambah menjadi tujuh menjelang penutupan batas waktu pengajuan minat pada 1 Juni besok.“Sampai Kamis ini sudah ada tujuh peminat dan besok tanggal 1 Juni pukul 24.00 WIB batas waktu penutupan pengajuan minat,” ujar Direktur Keuangan LPS Mirza Mochtar di Jakarta,kemarin.

 

Dia beraharp masih ada sejumlah investor lagi yang mendaftarkan minatnya untuk mengikuti proses divestasi tersebut mengingat respons untuk membeli saham pemerintah di Bank Mutiara ini cukup besar.  “Kita harapkan bisa nambah, tetapi kita lihat saja dalam dua hari ini,”katanya.

 

Meski demikian,tujuh calon pembeli saham pemerintah di Bank Mutiara merupakan jumlah yang cukup besar,mengingat pada proses penjualan sebelumnya di akhir tahun 2011 hanya ada tiga calon pembeli. “Kinerja Bank Mutiara sudah jauh lebih baik dibanding pada saat diambil alih LPS pada 2009,sehingga peminatnya bertambah banyak,” jelas dia.

 

Namun, Mochtar menolak menyebutkan tujuh investor peminat saham pemerintah di Bank Mutiara dengan pertimbangan yang mendaftarkan minat ke LPS adalah perusahaan konsultan dari calon investor Bank Mutiara itu. “Nama belum diketahui karena yang menyampaikan minat bukan ultimate investor tetapi advisormereka, ”katanya.

 

Mengenai kemungkinan tujuh perusahaan itu bisa membeli saham pemerintah dengan harga yang ditargetkan sebesar Rp6,7 triliun,Mochtar menyatakan bahwa pihaknya hanya berusaha menjalani proses penjualan ini dengan sebaik-baiknya.“ Kita tunggu saja hasil proses penjualannya,”ujarnya.

 

Sebelumnya Dirut Bank Mutiara Maryono memaparkan, kinerja Bank Mutiara hingga kuartal I/2012 meraih total aset mencapai Rp13,4 triliun, dengan pertumbuhan kredit sebesar 26persen dengan komposisi untuk kredit konsumer 34 persen dan kredit UKM 66 persen. Pada 2012, Bank Mutiara menargetkan pendapatan bunga sebesar Rp120 miliar atau tumbuh 23,7persen dibanding akhir 2011 Rp97 miliar. (Hatim Varabi) (Koran SI/Koran SI/mrt)

 

 

 

Sumber