Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Ekspor CPO, Negara Lain Bisa Ikuti Langkah AS

Recommended Posts

pUIY8oALuI.jpgIlustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Masalah ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Indonesia ke Amerika Serikat (AS) dikhawatirkan bisa berdampak panjang.Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Deddy Saleh mengatakan, apabila CPO Indonesia terhambat masuk ke pasar AS, maka negara lainnya akan melakukan tindakan serupa dengan AS. Seperti diketahui, Environment Protection Agency (EPA) AS saat ini masih mengkaji data-data serta masukan dari Indonesia.

 

"Dampaknya besar, meski ekspor CPO ke AS terbilang kecil. Kalau produk kita terhambat maka negara lain akan melakukan hal sama. Saat ini memang belum ada penurunan ekspor. Treatment usulan EPA tidak hanya ditujukan kepada negara tapi komoditas CPO," kata Deddy di Jakarta, Kamis (31/5/2012).

 

Meski demikian, Deddy tetap optimistis masalah tersebut bisa selesai pada tahun ini. Pasalnya, kata dia, ketika delegasi Indonesia bertolak ke AS pada beberapa waktu lalu, komunikasi dengan EPA berjalan lancar.

 

"Mereka sedang mempelajari semua masukan dan siap merespons lalu hearing. Mungkin tahun ini. Komunikasi terlihat mereka akomodatif. Beberapa argumen diterima mereka. Memang sempat ada kecurigaan dari beberapa teman bahwa mereka sengaja undur negosiasi atau ada maksud lain. Kita berpikir positif mereka me-review," jelasnya.

 

Indonesia saat ini, kata dia, masih menunggu keputusan EPA AS. "Kita masih menunggu. Karena masukan dari semua pihak. Bahkan ada pengusaha AS di Indonesia bantu kasih sanggahan. Karena itu kan menyangkut perusahaan mereka di sini," ungkapnya.

 

Deddy menegaskan, pihaknya tidak keberatan apabila kajian tidak bisa selesai dalam waktu enam bulan. "Kalau kita terlalu berharap itu cepat selesai, ternyata terlalu tergesa-gesa tapi tidak menguntungkan kita buat apa? Beberapa hasil studi kita sudah disampaikan tinggal mereka klarifikasi apa yang kita sampaikan benar atau tidak," ujarnya.

 

Dia mengakui bila kemampuan riset di AS lebih unggul dibandingkan Indonesia. "Tadinya mereka menyatakan concern terhadap environment, lalu ada masalah lagi. Bisa saja nanti ada masalah lagi. Bisa ada celah karena mereka merasa tersaingi. Mereka keunggulannya bisa scientific. Mereka punya kemampuan riset yang kuat. Mereka mempunyai teknologi penguasaan sehingga riset lebih memungkinkan bisa diterima dan jadi alasan," tandasnya. (Sandra Karina/Koran SI/wdi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...