Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Gaya Belajar yang Membuat Kita Naikkan Level FQ (Financial Quotient)

Recommended Posts

cZgAAF6HPe.jpgKonsultan MRE Hari Putra. Dok Pribadi

 

 

 

Menyambung bahasan kita pekan lalu, bahwasanya FQ adalah suatu kecerdasan dalam memahami cara uang bekerja dan kemampuan khusus dalam memperbudak uang agar beranak pinak melayani tuannya (becoming a master of money). Hal yang harusnya ketika seseorang belajar memahami FQ adalah meretas diri dari kebutaan finansial (financial illiterate) menuju bisa membaca finansial (financial literate).Membaca di sini, erat kaitannya dengan gaya belajar manusia, selain dengan gaya belajar ala Multiple Intelligence-nya DR Howard Gardner, ada juga cara belajar dengan sistem IAP. I adalah inspeksi, sebuah cara belajar dengan cara visual.

 

Menurut DR Albert Mehrabien, Profesor dari UCLA University bahwasanya bahasa tubuh yang terlihat jelas secara visual berpengaruh 55 persen terhadap pola interaksi dan gaya belajar seseorang. Dengan inspeksi ini, sesuatu akan lebih menarik jika ditampilkan gambar-gambar, grafik yang menarik dan tentunya antusiasme manusia yang ingin belajar terkait subjek keuangan dan angka-angka.

 

Visualisasi gambar-gambar, akan bermakna multi persepsi dan bisa membuat orang yang bertipe inspeksi ini, tertarik untuk belajar. A adalah auskultasi, sebuah cara belajar dengan cara auditori atau lewat suara.

 

Mengapa radio tetap menjadi favorit orang ketika berkendaraan? Karena selain kepraktisan dalam berkendaraan (sambil menyetir, bisa mendengar radio), fungsi auskultasi ini berpengaruh 38 persen terhadap gaya belajar seseorang.

 

Gaya belajar auskultasi ini, cocok untuk mereka yang peka terhadap rangsangan suara dari luar.  Dengan suara yang tegas, merdu bisa meningkatkan hormon adrenalin dan endorphin seseorang.  Dengan suara juga, kita bisa menghipnotis diri kita untuk lebih kreatif, ketika sampai pada titik alpha ((8 sampai dengan 13 Hertz) sehingga tercipta optimalisasi pemahaman dalam belajar.

 

P adalah palpasi, sebuah cara belajar dengan cara merasakan dan melakukan atau kinestetik.  Biasanya memahami angka-angka, pada tipe ini perlu merasakan dahulu baru bisa membuat sebuah kesimpulan, sehingga konsep-konsep yang rumit, ketika dipraktekkan di lapangan akan terasa jauh lebih mudah. Itu adalah tiga cara belajar yang umum digunakan manusia.

 

Lantas bagaimana setelah kita memahami cara kita belajar masing-masing, kita bisa menaikkan level FQ kita? Langkah pertama adalah bermain monopoli yang berhubungan dengan Smart Money, tools yang ada seperti punya Robert T Kiyosaki CASHFLOW 101 atau SMART MONEY GAME milik Mike Rini Sutikno, CFP (Anda bisa mendapatkan papan permainan tersebut di toko buku-toko buku di kota Anda, atau mengetikkan informasinya di Profesor Google, bisa versi elektronik atau papan nyatanya).

 

Pelajari pola dan logika dari permainan tersebut, Anda tidak semata menikmati permainannya, tetapi esensi mengapa kita harus keluar dari lingkaran tikus (rat race) atau menghilangkan/menurunkan utang, memulai akumulasi kekayaan bersih atau menyiapkan masa pensiun/pasif income.

 

Langkah kedua mengidentifikasi berbagai jenis penghasilan seperti routine income, project income, dan strategic income. Jika hari Anda hanya hidup dari satu income, usahakan untuk memiliki setidaknya beberapa income, yang tanpa harus ada kehadiran Anda, uang tersebut terus bekerja untuk Anda.

 

Langkah ketiga, menemukan cara-cara untuk dapat memperbanyak sumber-sumber penghasilan tersebut dari waktu ke waktu. Keasyikan seorang entrepreneur adalah mereka terbebas dari pemikiran inbox. Mereka bisa melakukan dan mengeksekusi sebuah gagasan, dalam bahasa lain disebut out of the box.

 

Dengan berpikir out of the box, maka frame-frame yang mengekang bisa terselesaikan. Dan melihat sebuah permasalahan dari kacamata solusi, tanpa harus terjebak dan hidup dalam kubangan masalah tersebut.

 

Langkah keempat, melepaskan diri dari kebiasaan gali lubang tutup lubang alias berutang. Permasalahan terberat dari mempelajari FQ adalah menghapuskan utang-utang konsumtif diri sendiri dan keluarga. Ini biasanya terkait dengan gaya hidup (lifestyle) seseorang yang sudah menjadi sebuah habit dan character.

 

Terkadang, mereka sudah tahu dan sadar akan bahayanya berutang dan melakukan pemborosan keuangan dengan pola hidup konsumtif, tetapi bawah sadarnya (kebiasaan berulang-ulang sejak kecil), bisa mempengaruhi pola dan tingkah laku ketika sudah dewasa.

 

Kalaupun Anda harus berutang, maka berutanglah dengan alasan yang logis dan tanpa harus menghilangkan emergency fund kita. Itupun dengan catatan, utang produktif tersebut bisa membayar cicilan utang kita.

 

Terakhir adalah mempelajari instrumen investasi seperti reksa dana, saham, pasar uang dll. Esensi dari FQ adalah kemampuan menyimpan banyak uang dan kemudian diikuti dengan kemampuan membuat uang bekerja keras bagi kita. Dengan mempelajari instrumen investasi tadi, maka level FQ Anda sudah lebih tinggi dari orang kebanyakan di sekitar Anda. Bukankah begitu?

Diasuh oleh:

Hari 'Soul' Putra

(Community Specialist, Penulis Buku Laris WealthFlow 19 – Rahasia tentang Uang, Kekayaaan dan Kesejahteraan, Penerbit Gramedia, 2012).

Follow Twitter: twitter.com/h4r1soulputra

 

Offfice:

One Pacific Place 15th Floor, Sudirman Central Business District

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Indonesia

Phone: +62 21 2550 2425

Fax: +62 21 2550 2555 (//ade)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...