Indeks Dolar Melemah, Rupiah Ditutup Stagnan di Rp16.765/US$

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Presiden SBY. Foto: Koran SI

 

 

 

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui bila saat ini ekonomi dunia kembali bergejolak. Namun, SBY mengimbau Indonesia harus semakin mandiri dari guncangan krisis."Kita harus semakin mandiri dan mampu bertahan dari guncangan. Untuk itu, sumber daya harus efisien dan tepat sararan. Anggaran yang terbatas harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi mereka yang benar-benar tidak mampu," kata SBY dalam pidatonya, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/5/2012).

 

Di samping itu, lanjut SBY, BBM yang makin langka bisa digunakan untuk sebaik-baiknya yakni dengan adanya penciptaan kesempatan kerja, perbaikan infrastruktur, hingga pelayanan publik bagi masyarakat yang harus dibenahi.

 

SBY menambahkan, keadaan krisis ekonomi dunia ini terjadi di saat Indonesia sedang giat membangun perekonomiannya. Namun harus dihadang oleh gejolak ekonomi di Eropa yang mau tak mau berimbas ke ekonomi negara berkembang.

 

"Seperti Tiongkok, India, Brasil, dan Asean. Meskipun kita mengalami pertumbuhan positif, namun Amerika Serikat (AS) dan Jepang juga ikut terimbas," tuturnya.

 

Namun demikian, di saat terjadinya krisis, ekonomi Indonesia dapat tumbuh 6,5 persen di 2011, serta harga kebutuhan pokok terus dijaga. Kemudian, jumlah pengangguran semakin menurun.

 

"Namun, meski ada perbaikan ekonomi, pemerintah mau ekonomi tumbuh lebih cepat lagi, yang datang dari utamanya mereka yang berpendidikan menengah dan tinggi. Pemerintah mau keluarga yang miskin hidup lebih layak, pemerintah juga berketetapan untuk memperbaiki infrastruktur, agar makin lebih baik dan mencukupi," jelas SBY. (ade)

 

 

 

Sumber