Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

cahyadi

Dimas Djay: Pengalaman Pertama di "Street Musical"

Recommended Posts

JAKARTA, KOMPAS.com -- Dimas Djayadiningrat (38) baru saja menyelesaikan pekerjaan yang baru baginya dan menjadi pengalaman berharga untuknya.

 

Beberapa waktu lalu, sang sutradara klip video, film, dan iklan menjadi salah seorang juri dalam kompetisi Mizone City Project: Aku, Kotaku, OK Lagi! Kompetisi street musical, yang mencakup tari, peran, dan nyanyi, itu merupakan kampanye untuk menyebar semangat memerbaiki keadaan kota-kota di mana kompetisi tersebut diadakan, yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Medan.       

 

Dimas Djay menjadi juri bersama Ntet Siregar (koreografi) dan Maia Estianty (vokal). Mereka menilai berdasarkan kriteria yang ditentukan. "Tentu saja kemampuan tari dan menyanyinya. Lalu, bagaimana mereka mampu membawa energi positif kepada yang menonton. Jago menyanyi dan menari, tapi pas perform mukanya asem, mendingan enggak usah," terang sutradara film Tusuk Jelangkung ini.

 

Selain itu, Dimas Djay menjadi creative advisor untuk Mizone City Project Winner Collaboration, yang merupakan kegiatan puncak  kompetisi tersebut. Kegiatan puncak itu telah digelar pada Minggu lalu (27/5/2012), pukul 15.00-16.00 WIB, di Museum Fatahillah, Jakarta.

 

Untuk pekerjaan tersebut, ia didukung oleh Ntet serta beberapa pelatih tari, vokal, dan beat boxing.

 

Dijelaskan oleh Dimas Djay, kegiatan puncak itu merupakan street musical yang dipadu dengan flash mob dan disajikan bersama oleh para pemenang kompetisi tersebut, yaitu  XO (Jakarta), Gemilang (Bandung), Paragong (Yogyakarta), Warriors (Surabaya), dan Characters (Medan).

 

Dimas Djay memiliki alasan tersendiri untuk menerima tawaran menjadi juri dan creative advisor kegiatan tersebut. "Yang bikin tertarik itu banyak hal ya. Pertama, bisa menemukan talent atau bakat luar biasa, baik di Jakarta mau pun di luar. Terus, bisa menampilkan street musical, jadi pengalaman pertama. Asli. Jadi, ini benar-benar menantang banget," tuturnya.

 

Dimas Djay berharap, kegiatan itu berdampak positif kepada para peserta dan penonton. "Nah, kalau jangka panjang, semoga saja ada kontinuitas dan konsistensi dari acara ini. Jadi, maksudnya, tidak berhenti sampai pada tahun ini saja. Soalnya kan masih banyak orang berbakat yang memang betul-betul mampu. Tidak seperti model karbitan kayak yang biasa dilihat di televisi," tuturnya lagi.

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...