KKP Setor PNBP Rp775 M, Disokong Izin Pemanfaatan Ruang Laut

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Krisis Eropa menyebabkan rupiah terus tertekan. Rupiah pun diprediksi masih akan terus melemah jika belum ada sentimen positif di pasar."Kondisi ini disebabkan investor cenderung menempatkan dananya dalam bentuk dolar karena dianggap sebagai safe haven currency," tutur analis valuta asing Rahadyo Anggoro kepada Okezone di Jakarta, Senin (28/5/2012).

 

Lambatnya penanganan krisis di Yunani dan kekhawatiran Yunani keluar dari zona eropa masih menjadi faktor utama pelemahan rupiah. Kondisi buruk tersebut, ditambah dengan adanya fakta bahwa Spanyol meminta negara lain di kawasan Eropa untuk membantu mencari pinjaman.

 

Selain fakta tersebut, buruknya rilis data manufaktur China, Eropa dan Perancis juga dinilai sebagai biang keladi dari melemahnya mata uang rupiah. Begitu juga dengan rilis data pertumbuhan ekonomi Inggris yang kontraksinya semakin dalam ke level minus 0,3 persen untuk kuartal I-2012 dari kuartal sebelumnya minus 0,2 persen.

 

"Dari dalam negeri pasokan valas dolar untuk kebutuhan forex pada akhir bulan cukup tinggi. Hal ini mengingat kebutuhan korporasi dalam membayar kewajibannya dalam bentuk dolar," tandasnya. (wdi)

 

 

 

Sumber