KKP Setor PNBP Rp775 M, Disokong Izin Pemanfaatan Ruang Laut

[Lebay Pemilik Lapak 0]

TOKYO - Jepang dan China menargetkan akan memulai perdagangan valuta asing secara langsung (direct trading) pada Juni 2012. Transaksi tersebut dilakukan untuk meningkatkan nilai perdagangan dan juga untuk mendongkrak nilai investasi kedua negara.Untuk merealisasikannya, kedua negara merencanakan beberapa tahap pelaksanaan, sehingga pelaksanaannya bisa berjalan mulus. Salah satunya, adaptasi sistem crose rate yang juga berkenaan dengan transaksi dolar Amerika Serikat. Demikian diberitakan oleh Kyodo News, Sabtu (26/5/2012).

 

Sementara itu, diberitakan Yomiuri Shimbun, kedua negara saat ini terus melakukan persiapan di pasar valuta asing.

 

Direct trading ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu transaksi pebisnis di dua negara. Sebab, keduanya memiliki pasar yang besar, mengingat Jepang merupakan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia dan China merupakan negara dengan pasar terbesar nomor tiga di dunia.

 

Jika direct trading ini dilakukan maka akan meminimalisir risiko gejolak transaksi valuta asing, khususnya dolar Amerika Serikat, di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu. Tujuan lain juga untuk memangkas biaya transaksi keuangan.

 

Jika rencana direct trading ini terealisasi, maka sistem ini merupakan pertama kalinya untuk mata uang China yakni yuan, kecuali dolar, untuk langsung berdagang dengan yen. (nia) (rhs)

 

 

 

Sumber