KKP Setor PNBP Rp775 M, Disokong Izin Pemanfaatan Ruang Laut

[Lebay Pemilik Lapak 0]

LONDON - Negara Ratu Elizabeth, Inggris, diperkirakan akan semakin jatuh dalam resesi karena penurunan dalam output konstruksi. Bank Sentral juga diprediksi akan menyuntikan stimulus lebih banyak.Monetary Policy Commitee (MPC) dilaporkan telah siap memberi lebih banyak stimulus ke perekonomian setelah beberapa lalu sempat melakukan quantitative easing sebesar 325 miliar poundsterling bulan ini. Langkah ini dilakukan setelah meningkatnya kekhawatiran akan mata uang euro.

 

"Perekonomian tidak pulih dengan baik karena tergantung Eropa juga. Kami memprediksi MPC akan mengeluarkan strategi quantitative easing lagi di beberapa titik tahun ini," kata ekonom Investec Philip Shaw seperti dikutip dari Reuters, Jumat (25/5/2012).

 

Inggris memang telah mengalami dua kali krisis keuangan sejak 2007-2008 lalu. Prospek pemulihan ini masih terbayang keputusan pemimpin Eropa yang merupakan mitra dagang terbesar Inggris, masih jauh dari terbelitnya utang.

 

Kantor Statistik Nasional Inggris menyebut pertumbuhan ekonomi akan turun 0,3 persen pada kuartal pertama tahun ini. Prediksi ini menurun dari perkiraan awal yang hanya 0,2 persen.

 

Angka ini membuat Menteri Keuangan Inggris George Osborne yang telah berjanji untuk terus bergerak dalam penghematan dan mengekang utang. (gna)

(rhs)

 

 

 

Sumber