Menaker: Gubernur Wajib Tetapkan UMP 2026 Maksimal 24 Desember

[Lebay Pemilik Lapak 0]

JAKARTA - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menyatakan 21 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) bersedia memasok gas ke Bahan Bakar Gas (BBG) jenis gas terkompresi (compressed natural gas/CNG)."Kesepakatan seluruh produsen gas tersebut dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman dengan sejumlah Badan Usaha Milik Daerah. Mereka siap memasok gas berapa pun yang dibutuhkan Pemda untuk BBG," kata Kepala BP MIgas R Priyono usai acara penandatangan nota kesepahaman, di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (24/5/2012).

 

Kebutuhan gas untuk CNG di seluruh Indonesia, menurut dia, tidak terlalu besar, yakni hanya sekira 37,5 juta kaki kubik per hari (mmscfd). "Tetapi KKKS memasok gas tergantung kebutuhan tiap Pemda begitu juga kapan mengalirnya," lanjut dia.

 

Harga gas untuk BBG, nantinya akan dipatok serendah mungkin. Namun, Priyono menyebut harga CNG bisa di bawah harga premium di daerah tersebut. Kemungkinan harga gas akan dipatok di bawah harga rata-rata gas domestik yang saat ini sekira USD5 per mmbtu. "Ini untuk mendukung program pemerintah jadi harganya rendah," tambah dia.

 

Sebagai informasi, hari ini ditandatangani beberapa nota kesepahaman, antara lain PT Pertamina EP dengan PT Bina Bangun Binawa Mukti dan PT Blora Patra Energi, Pertamina Hulu Energi Tuban East Java dengan BUMD Kabupaten Gresik, PT Bangkit Bangun Sarana dan PT Gresik Migas. Selanjutnya, Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore dengan PT Bangkalan Hilir, Santos Sampang dengan PT Sampang Mandiri, PT Wira Usaha Sumekar dengan Santos Madura Offshore, dan PT Lapindo Brantas dengan PD Aneka Usaha dan lainnya. (gna)

(rhs)

 

 

 

Sumber