Outbound Modern untuk Membangun Tim Solid ( HUB: 0822-1122-1909 )

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

NEW YORK - Harga minyak mentah mulai merangkak naik, setelah perdana menteri China mensinyalkan akan menjaga pertumbuhan ekonomi China. Di sisi lain, investor makin waspada terhadap hasil putaran kedua perundingan Iran dengan negara-negara besar terkait program nuklir Teheran.Perdana Menteri China Wen Jiabao telah memberikan prioritas lebih untuk menjaga pertumbuhan. Ini mengisyaratkan Beijing akan mengambil tindakan untuk memperbaiki beberapa indikator ekonomi yang belakangan menunjukkan perlambatan.

 

"Bank sentral China telah memotong persyaratan pinjaman, guna merangsang pertumbuhan, dan banyak komentar mengusulkan  pemotongan harus dilakukan lebih besar agar tidak mengalami hard landing," kata Senior Director at Tradition Energy Addison Armstrong, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (22/5/2012).

 

Harapan stimulus China dan kelompok industri G8 diharapkan dapat memicu lapangan pekerjaan yang akan berimbas pada permintaan minyak mentah. Kendati, G8 tidak mempunyai kebijakan khusus untuk menyelesaikan krisis utang Yunani yang melebar.

 

Harga minyak mentah jenis Brent untuk pengiriman Juli naik USD1,67 menjadi USD108,81 per barel, setelah sempat mencetak level tertinggi USD109,26 per barel. Kenaikan ini, membantu mengatasi penurunan harga Brent mencapai 10,59 persen dalam kurun waktu tiga minggu terakhir.

 

Sementara minyak mentah Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman Juni naik USD1,09 menjadi USD92,57 per barel. WTI juga mencoba menutup kerugian tiga mingguan.

 

Jumlah total volume perdagangan minyak mentah cukup moderate, namun masih 33 persen di bawah rata-rata 30 hari perdagangan. Premi Brent untuk minyak mentah AS kembali meningkat menjadi USD15,95 per barel.

 

Impor minyak mentah China dari Iran rebound lebih dari 50 persen pada April. Setelah perselisihan harga kontrak pengiriman jangka panjang terselesaikan. Meski begitu, pengiriman turun hampir seperempat ketimbang tahun lalu. (mrt)

 

 

 

Sumber