Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

cahyadi

RAN: Sudah Panggilan Hati Kami Jadi Musisi

Recommended Posts

JAKARTA, KOMPAS.com -- Berawal dari pertemanan di sekolah dan sama-sama menyukai musik dan mencipta lagu, terbentuklah RAN pada tahun 2006. Grup yang mengambil nama dari singkatan nama depan anggotanya, yaitu Rayi (vokal/rap), Asta (gitar), dan Nino (vokal), itu memiliki penggemar tersendiri yang kemudian disebut Raners.

 

Mereka memang tidak melulu menawarkan musik-musik yang segar, tetapi juga penampilan fisik para personel yang sukses memukau penggemarnya. RAN menawarkan musik pop yang mereka padu dengan R&B, soul, hip hop, jazz, reggae, hingga dance. Dengan begitu, mereka mampu bertahan di dunia musik Tanah Air.

 

Bagaimana awal mula RAN terbentuk? Apakah kalian sudah berteman sebelumnya? Siapa role-model dari masing-masing kalian dalam bidang musik?

(Prawatya Endrawila Pawestri,Bekasi)

 

RAN awalnya terbentuk dari pertemanan. Kami sekolah bareng sama-sama satu SMP dan SMA. Awalnya RAN terbentuk dari pertemanan. Sering nongkrong dan bikin-bikin lagu. Kebetulan ditemukan executive producer Pak Dondy Soedjono yang juga sahabat karib bokap Nino. Ya, jadilah RAN seperti sekarang.

 

Raw model banyak ya: Rayi suka Michael Jackson, Asta suka John Mayer, dan Nino suka Kahitna

 

Banyak band baru mereka keluarin satu lagu, meledak setelah itu tidak terdengar lagi beritanya alias bubar jalan. Apa kiat dari RAN untuk tetap bertahan?

(Aan P, Garut)

 

Kiatnya terus memotivasi diri sendiri untuk membuat karya-karya yang lebih bagus dari sebelumnya. Meskipun lagu-lagu kami mendapat sambutan bagus dari masyarakat, itu bukan jaminan untuk terus bertahan di masyarakat. Kami harus terus berinovasi, tidak hanya soal lagu tetapi juga dari penampilan dan sebagainya. Intinya, harus selalu memiliki sesuatu yang beda dan unik di antara yang lain.

 

Menurut kalian, fans itu apa sih? Terus, ada enggak sih sifat fans yang menyebalkan

(Renindia Maharlin, Samarinda)

 

Fans itu... ya, kami melakukan ini semua untuk fans. Kami berkarya di dunia entertainment, berkarya untuk meng-entertain fans. Bagi RAN, fans itu segala-galanya.

 

Soal ada enggak fans yang menyebalkan, kami kira enggak ya. Sepertinya perilaku mereka itu lebih merupakan bentuk dari rasa sayang mereka untuk kami. Jadi kami enggak anggap sebagai sesuatu yang menyebalkan. Beberapa kali sih, mereka suka ada yang mencubit... ha-ha....

 

I am the biggest fans of Rayi Putra Rahardjo. Tetapi, tidak kalah juga saya nge-fans sama Nino dan Asta. Bisa diceritain enggak tingkah laku fans yang paling ’ganas’ saat kalian manggung selama ini? Terus biasanya mengatasinya bagaimana?

(Deasy Amalia, Jakarta)

 

Tingkah laku paling ganas saat perform? Kadang-kadang mereka suka nyubit, nyakar, ha-ha-ha. Suka baju kalung atau gelang kami, mereka manariknya. Suka baju kami, mereka juga menariknya. Sepertinya mereka itu begitu ya karena gemas aja ya? Buat kami enggak terlalu mengganggu kok. Lagian para fans RAN cukup sopan-sopanlah.

 

Cara mengatasinya ya kabuuuur ... ha-ha.

 

Paling kami juga ngasih pengertian ya, kalau kami lagi capek. Bukannya enggak mau meladeni mereka, tetapi biasanya karena ada kegiatan lain. Kadang-kadang kami harus dengan hati (tega) seperti kabur, padahal bukan menghindar lo....

 

Saya senang atas ide kreatif kalian memopulerkan kembali lagu tahun 90-an. Salah satunya ”Kulakukan Semuanya untukmu”. Saya ingin tahu yang menjadi alasan kalian membawakan lagu itu kembali apa? Jujur, lagu itu merupakan salah satu lagu favorit saya.

(Samuel, Jakarta)

 

Dulu lagu itu ngehit banget, bagus banget, dan banyak yang suka. Jadi di album ketiga RAN, kami mendaur ulang lagu itu. Nino yang memiliki ide....

 

Kan pasti RAN buanyak banget nih jadwal manggung-nya. Pastinya capek dan keteteran ya? Nah bagaimana kalian me-manage semua itu?

(Deasy Amalia, Jakarta)

 

Untuk menjaga stamina, kami semua berolahragalah. Kami senang bersepeda, main bola, dan futsal. Supaya kegiatan kami lebih tertata, ya kami punya manajer.

 

Kebetulan kami juga suka makan. Jadi yang penting makan dan minum kami enggak telat. Jadwal kami sangat padat, jadi kalau enggak kami sempetin makan ya kami enggak bisa makan.

 

Adakah rencana kakak-kakak RAN untuk go international? Apa passion RAN untuk bisa mencapai kesuksesan dalam bermusik?

(James Suryawijaya, Jakarta)

 

Kami inginlah go international, dikenal setidaknya di Asia Tenggara. Tetapi, jalan ke sana enggak mudah dan butuh kesabaran. Sukses di satu negara adalah satu hal, tetapi di negara lain adalah hal lain lagi. Kami mohon doanya saja supaya impian kami bisa tercapai.

 

Share dong Kak, bagaimana sih perjuangan kalian sampai akhirnya bisa mendapatkan major label? Kan kalian bertiga punya selera musik yang berbeda. Bagaimana sih caranya bikin kalian tetap solid dalam bermusik? Karena dalam mengaransemen/menciptakan lagu pasti kalian bertiga punya ego/pemikiran masing-masing?

(Ezra Vilda, Bekasi, Jawa Barat)

 

Untuk tetap solid, kami harus meredam ego masing-masing karena grup itu kan bukan solo atau masing-masing. Kalau ada beda pendapat, kadang-kadang kami saling mempertahankan ego masing-masing, ya kami ngobrolah, berkomunikasi, dan musyawarah. Kami harus saling menghargai bahwa ini adalah proyek kerja sama, bukan solo.

 

Hai boys! Siapa di antara kalian yang paling jarang mandi? He-he

(Deasy Amalia, Depok)

 

Nino…. Ha-ha.

 

Musisi umumnya punya khas aliran tersendiri. Sementara musik yang RAN mainkan cenderung enggak konsisten. So, sebenarnya apa sih aliran musik yang benar-benar ditekuni RAN? Kenapa RAN enggak sekalian aja jadi band?

(Desman Armando Gurning S STP, Sidikalang, Dairi, Sumut)

 

Dibilang enggak konsisten? Yaaa, ada bener-nya. Mungkin ada bener-nya, tetapi aliran yang kami anut itu ya pop. Tetapi, karena pop itu berbeda-beda ya kami suka campur adukkan pop kami dengan aliran musik lainnya. Bisa dengan reggae, dance, atau hip hop. Mungkin karena demikian, kenapa musik kami suka dibilang enggak konsisten.

 

Kenapa enggak band aja? Karena kami mencari keunikanlah. Dalam perjalanan kami, kami juga enggak menentukan menjadi band, kan kurang bassist. Kami ini kan kumpulan pencipta lagu yang menyanyikan sendiri lagu-lagu ciptaannya.

 

Pernah memiliki pengalaman yang membikin kalian ngedown?

(Eva Fitrya Leevin, xxxx@yahoo.com)

 

Pasti banyaklah lika-liku kami bermusik. Tetapi, ngedown itu tambah kami saling bersatu satu sama lainnya dan menjadi lebih bisa saling memberi.

 

Kami juga pernah dicemooh. Tetapi dengan begitu itu mental kami diuji supaya lebih kuat lagi ke depannya.

 

Personel RAN itu kan punya project lain selain dengan RAN-nya, Contohnya Nino yang memproduseri band baru bernama Hivi! Bagaimana cara membagi waktunya agar balance?

(Alvi K Hapsari, Jakarta Pusat)

 

Ya soal cara membagi waktu saja ya. Kami tetap memprioritaskan RAN. Bagaimana pun kami enggak boleh saling membatasi untuk pengembangan diri masing-masing. Namun, hal itu tetap dilakukan dengan kesadaran bahwa kami semua adalah personel RAN.

 

RAN tetap harus menjadi prioritas. Ke mana pun kami pergi dan kami kerjakan, bendera RAN harus terus menempel di jidat kami.

 

Proyek lain ke depan sih, RAN ingin memiliki clothing line berbagai merchandise RAN. Kami ingin hal itu sekarang dikerjakan lebih serius lagi. Saat ini RAN juga sedang mempersiapkan album ketiga.

 

Bagaimana cara kalian menjaga eksistensi RAN. Walaupun lagu-lagu kalian hampir sejenis, cuma saya enggak pernah bosan dan merasa musik kalian makin fun, cool, and awesome. Thanks guys!

(Rizal Gading Baskara, Bekasi, Jawa Barat)

 

Awesome! Tengkyu…. Cara menjaga eksistensi kami adalah dengan terus belajar semua hal, apakah itu instrumen, jenis musik lain, atau ilmu-ilmu lain dalam bermusik. Pokoknya kami enggak pernah puas dengan apa yang telah kami capai. Tren musik terus berkembang dan kami tidak boleh bermusik dengan warna yang itu-itu saja. Walaupun benang merah musik kami tetap ada, kami juga tetap mengikuti tren musik yang ada.

 

Apa yang memutuskan RAN untuk serius berkarier sebagai musisi? Apa kendala utama jika kita ingin membentuk grup musik dan bagaimana solusinya?

(Fennysia, Jakarta)

 

Menurut kami sih berkarier di bidang musik itu sangat menyenangkan. Kita menghibur orang dan kita dibayar untuk menjalankan hobby. Memang juga sudah panggilan hati kami dari dulu, cita-cita kami emang menjadi musisi. Lucunya, pada awalnya enggak sengaja kami bikin rencana, bikin band dan label. Semua terjadi begitu mendadak.

 

Yakin kalau menjadi musisi itu pilihan terbaik kamu, percaya saja nanti akan terbuka.

 

Menghadapi kendala yang ada ya kami tetap harus komitmen dan bertanggung jawab bersama. Intinya kami harus selalu bersama dan solid.

Kalo RAN pas manggung on air di televisi, kenapa cuma RAN aja yang manggung, tanpa additional player-nya seperti Kopay pada bass, Rio pada drum, Abe pada perkusi, dan Vava piano? Kalau RAN tampil off air, lengkap plus additional player?

(Noe, Yogyakarta)

 

Di televisi, di panggung, dan di mana pun kami maunya tampil lengkap sebagai sebuah band. Permasalahannya, kami juga harus melihat kesanggupan stasiun televisi yang mengundang manggung untuk memberi slot main band atau tidak, atau hanya berita saja seperti keinginan mereka seperti itu.

 

Kami berharap saja, ke depannya mudah-mudahan televisi berani menayangkan band dengan format RAN yang lengkap.

 

Apa yang Kakak-kakak RAN lakukan selain tampil di berbagai acara? Biasanya untuk kalau ada waktu luang, RAN nongkrong di mana? RAN kalau latihan di mana?

(Ursulla Serenakartika, Jakarta)

 

Kami sering kumpul bareng, bermain futsal, bulu tangkis, atau bersepeda. Kalau nongkrong sering kali kami nongkrong di kantor atau base RAN di daerah Cipete, Jakarta Selatan.

 

Di sini kami bisa melakukan macam-macam kegiatan dari sekadar nongkrong, nyanyi-nyanyi bareng, bermain games atau bertukar pikiran untuk menciptakan inovasi baru.

 

Soal tempat latihan kami, ya bisa di mana saja, pindah-pindah terus tempat latihannya tergantung di mana ada jadwal. Itu semua dilakukan biar kami enggak bosan kalau berlatih di tempat yang itu-itu saja. (ush)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...