Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Perajin Tahu & Tempe Butuh Subsidi

Recommended Posts

JzIKmfKXCj.jpgIlustrasi. Foto: Corbis

 

 

 

MALANG - Perajin tahu dan tempe anggota Primer Koperasi Tempe dan Tahu Indonesia (Primkopti) Bangkit Usaha, Jalan Sanan, Kota Malang menuntut pemerintah memberikan subsidi harga kedelai. Sebab, harga kedelai saat ini sudah melonjak tinggi di atas harga ideal.Ketua II Primkopti Bangkit Usaha, Choirul Anwar, mengatakan, harga ideal kedelai antara Rp5.500, dan maksimal Rp6 ribu. Jika harga sudah di atas itu, seperti saat ini yang mencapai Rp6.750 per kilogram (kg) pasti akan berdampak pada perajin tempe dan tahu. "Akibatnya, mereka mengalami kerugian sampai 50 persen," kata Choirul Anwar, Rabu (16/5/2012).

 

Pihaknya juga meminta pemerintah memperhatikan kepentingan petani kedelai untuk mengendalikan agar harga kedelai stabil. Selain itu, pihaknya juga berharap kebutuhan kedelai dapat dipenuhi petani lokal. Apalagi, Balai Penelitian Tanaman Kacang dan Umbi-Umbian di Malang telah menemukan sejumlah varietas kedelai unggulan yang kualitasnya tidak kalah dengan kedelai impor.

 

Selama ini, katanya, sekira 90 persen kebutuhan kedelai di tempatnya dipenuhi kedelai impor dari Amerika, Kanada, dan Argentina. Sedangkan, Primkopti Bangkit Usaha Malang membutuhkan kedelai sebesar 10 ton per hari untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tempe bagi 396 anggotanya.

 

Salah satu perajin tempe di jalan Sanan Kota Malang, Rianto, mengaku merugi akibat kenaikan harga kedelai sejak tiga bulan terakhir. Ia mengaku setiap hari produksi tempe sebanyak 60 kg menghasilkan keuntungan hingga Rp100 ribu. Namun, setelah harga kedelai naik, keuntungan menjadi Rp50 ribu saja. "Ukuran tempe memang saya kecilkan, tapi tetap menjaga kualitas," ujarnya.

 

Seperti diketahui, harga kedelai sejak tiga bulan terakhir berangsur naik mulai dari Rp5.500 per kg berangsur naik hingga mencapai Rp6.750 per kg, meski tak setinggi pada 1997 lalu yang mencapai Rp10.500 per kg, namun membuat para perajin tahu dan tempe kelimpungan. (ade)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...