Kala PNM Dampingi Ibu-ibu Mekaar Berperan Sebagai Penguat Keluarga

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Reuters)

 

 

 

NEW YORK - Pasar saham Amerika Serikat (AS) kembali melemah untuk untuk kedelapan kalinya dari 10 hari terakhir. Sentimen negatif dari ketidakpastian politik di Yunani memberi investor alasan untuk berhati-hati dalam bertransaksi.Indeks S&P 500 melemah berturut-turut untuk untuk sesi ketiga akibat imbas pemerintah di Yunani yang berantakan. Di mana mayoritas anggota parlemen kemungkinan melakukan penolakan atas rencana bailout.

 

"Pelaku pasar tidak menemukan alasan untuk indeks menguat dalam delapan sesi perdagangan terakhir. Pasalnya di luar sana (Eropa) ada rencana yang kemungkinan akan berubah," kata managing director di Knight Capital, Peter Kenny, seperti dilansir Reuters, Selasa (15/5/2012).

 

Kekhawatiran tentang pergolakan di zona euro dan dampaknya terhadap ekonomi global menekan saham sektor energi dan material. Harga minyak mentah AS pun turun untuk hari ketiga berturut-turut. indeks S&P sektor energi dan indeks S&P material masing-masing turun 1,5 persen.

 

Walau demikian, penjualan ritel AS naik 0,1 persen pada April, sedikit di bawah ekspektasi. Namun, rincian dalam laporan Departemen Perdagangan AS tersebut menunjukkan adanya permintaan dan menguatnya dalam kegiatan manufaktur di New York State menenangkan pelaku pasar di atas kekhawatiran perbaikan ekonomi semakin melambat.

 

Penurunan pada hari Selasa waktru AS tersebut mendorong S&P 500 turun lebih dari 6 persen sejak posisi tertingginya pada awal April.

 

Pada akhir perdagangan Selasa waktu AS, indeks Dow Jones Industrial Average turun 63,35 poin atau 0,50 persen menjadi ditutup pada 12.632,00. Standard & Poor 500 turun 7,69 poin atau 0,57 persen ke 1.330,66. Dan Nasdaq Composite Index jatuh 8,82 poin atau 0,30 persen menjadi 2.893,76. (wdi)

 

 

 

Sumber