RUPSLB Sepakat BSI (BRIS) Jadi Bank BUMN, Kini Sandang 'Persero'

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

LONDON - Pertumbuhan ekonomi di Jerman melonjak di luar perkiraan para analis. Hal ini tentu saja akan meringankan tekanan jual pada saham dan komoditas zona Eropa. Namun, kondisi gejolak politik di Yunani masih membuat investor waspada.Pada kuartal I-2012, Jerman mencatat pertumbuhan ekonomi (Gross Domestic Product/GDP) sebesar 0,5 persen, jauh melampaui prediksi sejumlah analis di kisaran 0,1 persen. Kenaikan ekspor, disinyalir telah mengangkat perekonomian Jerman.

 

Meski begitu, harapan menguatnya pertumbuhan ekonomi negara lainnya tetap dibutuhkan kawasan euro untuk mendukung surat utang mereka sehingga tehindar dari resesi.

 

"Pertumbuhan ekonomi Jerman memang lebih baik ketimbang pertumbuhan zona euro. Tapi saya tidak yakin jika pertumbuhan ekonomi dapat dipertahankan dengan kecepatan seperti ini," kata ekonom Commerzbank Joerg Kraemer, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (15/5/2012).

 

Bund futures untuk Juni (kontrak berjangka yang berdasar utang jangka panjang yang diterbitkan pemerintah Jerman), merosot 14 poin ke 143,26 setelah sebleumnya berada pada kisaran 143,69. Sementara yield obligasi tenor 10 tahun meningkat 1,5 basis poin menjadi 1,47 persen, sedikit di atas posisi terendah sepanjang 1,434 persen.

 

Sedangkan mata uang Euro, berada pada USD1,2860 per USD, setelah jatuh ke titik terendah USD1,2814 per USD, terendah dalam hampir empat bulan.

 

Namun, perhatian pasar akan terpusat pada pertemuan antara Presiden Prancis terpilih, Francois Hollande, dan Kanselir Jerman, Merkel, di Berlin, serta Menteri keuangan Uni Eropa (Ecofin) di Brussels hari ini, mengenai penghematan fiskal di wilayah Eropa.

 

Sementara di Athena, para pemimpin Partai Yunani diharapkan menanggapi usulan terbaru dari Presiden Karolos Papoulias, untuk membentuk pemerintahan teknokrat yang memungkinkan pemecahan terhadap kebuntuan politik. (mrt)

 

 

 

Sumber