Jump to content
FJB - Forum Jual Beli Indonesia

Archived

This topic is now archived and is closed to further replies.

Lebay

Ganti Dirut, Saham Telkom Terpuruk Jadi Top Losers

Recommended Posts

NjeLQj0hdS.jpgDirut Telkom Arief Yahya. (Foto: Yuni A/Okezone)

 

 

 

JAKARTA - Harga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) bergerak melemah menyusul ditetapkannya Arief Yahya sebagai direktur utama BUMN telekomunikasi tersebut."Pergerakan harga saham TLKM ada penurunan," jelas analis pasar modal Reza Priyambada kepada Okezone, Jakarta, Senin (14/5/2012).

 

Harga saham TLKM, pada akhir perdagangan sesi I terkoreksi sebesar Rp150 menjadi Rp8.150. Hal ini membuat saham ini menjadi saham kesembilan dengan penurunan terbesar (top losers) di perdagangan sesi I ini.  "Penurunan tersebut karena faktor dari kondisi yang ada. Sentimen negatif yang ada di market," jelas dia.

 

Sebagai gambaran, Telkom, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) akhir pekan lalu menyetujui pergantian jajaran komisaris dan direksi. Arief Yahya menggantikan Rinaldi Firmansyah sebagai direktur utama. Adapun sebelumnya, Arief menjabat sebagai Direktur Enterprises and Wholesale.

 

Selanjutnya, Direktur Keuangan Honesti Basyir, Direktur Network & Solution Rizkan Chandra, Direktur Konsumer Sukardi Silalahi, Direktur Enterprise & Wholesale Muh Awaludin, dan Direktur Human Capital General Affair Priyantono Rudito. Lalu Direktur IT Solution & Strategic Portofolio Indra Utoyo dan Direktur Comliance and Risk Management Ririek Adriansyah.

 

Sementara susunan komisaris saat ini adalah Komisaris Utama Jusman Syafii Djamal. Lalu Parikesit Suprapto menjadi komisaris. Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Hadiyanto menggantikan Mahmuddin Yassin sebagai komisaris. Selanjutnya, Bobby Nazif dan Rudiantara juga menjadi komisaris. Komisaris Independen Virano Nasution dan Johnny Swandy Sjam.

 

"Pergantian direksi ini pasti ada pengaruhnya, tapi tidak seperti pengaruh di market. Tapi biasanya, dengan pergantian direksi, pasar harapkan hal yang baru. Apalagi kalau manajemen yang baru, harus bisa lebih baik dari yang dulu," jelas Reza.

 

Padahal, sebenarnya sentimen positif datang dari perseroan yang membagikan dividen sebesar Rp370 per saham atau setara dengan 65 persen dari laba bersih tahun buku 2011. Pembagian dividen tersebut dibagi dalam dua jenis, yakni dividen tunai sebesar 55 persen dari laba bersih sebesar Rp6,03 triliun, atau Rp313,9 per saham.

 

Kemudian spesial dividen tunai sebesar 10 persen dari laba bersih atau Rp1,09 triliun atau minimal Rp57,08 per saham. Selanjutnya, RUPST juga menyetujui Rp3,83 triliun dibukukan sebagai laba ditahan perseroan.

 

"Pembagian dividen sentimen positif bagi pasar. Pasar memang tunggu manajemen bagi dividen," jelas dia. (wdi)

 

 

p-89EKCgBk8MZdE.gif

 

Sumber

Share this post


Link to post
Share on other sites

×
×
  • Create New...