AUSTRALIA CANADA USA UK POWERFUL MAGIC RING FOR WEALTH BUSINESS POWER PROTECTION FAMOUS WHATS APP +256791403144

[Lebay Pemilik Lapak 0]

Ilustrasi. (Foto: Corbis)

 

 

 

SINGAPORE - Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI), kembali anjlok di bawah USD96 per barel. Maraknya sentimen negatif membuat investor khawatir akan perlambatan permintaan minyak.Di Asia, harga minyak tertekan oleh berita melambatnya perekonomian China. Sementara di Eropa, kabar bahwa Yunani terancam didepak dari zona Euro akibat pemerintahan yang baru tidak menjalankan pengetatan fiskal.

 

Data perekonomian china April 2012, secara tak terduga merosot ketimbang prediksi sejumlah analis. Melemahnya penjualan ritel dan menurunnya harga, menunjukan adanya permasalahan ekonomi yang lebih besar dari perkiraan.

 

Pemimpin politik Yunani, telah mengabaikan permintaan terakhir dari presiden sebelumnya untuk membentuk pemerintahan koalisi guna menghindari pemilihan ulang. Hal ini mendorong negara tersebut dilanda utang dan mendekati default.

 

Di sisi lain, kekhawatiran akan langkanya minyak mentah akibat sanksi Uni Eropa atas Iran, terkait kisruh nuklir Teheran, telah dihapus oleh para produsen minyak mentah dunia yang tergabung dalam OPEC. Arab Saudi, negara penghasil minyak terbesar, menyatakan siap memasok lebih banyak untuk menutup potensi langkanya minyak.

 

"Eksportir minyak mentah terbesar, Saudi Arabia akan menahan harga minyak sekira USD100 per barel, dan akan meningkatkan persediaan global, sebelum permintaan pada semester II tahun ini," ujar Menteri Perminyakan Arab, Ali Al-Naimi, seperti dilansir dari Reuters, Senin (13/5/2012).

 

Hasilnya, WTI untuk Juni merosot 63 sen ke USD95,50 per barel, jika diakumulasikan dengan sesi sebelumnya, maka kerugian WTI mendekati USD1. Sedangkan minyak mentah Brent turun 48 sen ke USD111,78 per barel. (mrt)

 

 

 

Sumber